Selasa 08 Apr 2014 17:28 WIB

Merokok Ganggu Saluran Pencernaan Atas

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Merokok (ilustrasi)
Foto: AP
Merokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Praktisi Kesehatan, Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, mengungkapkan dampak lain yang sebenarnya tidak diketahui oleh para perokok mengenai bahaya merokok. Bahwa rokok akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atas seseorang.

"Mereka yang merokok sering merasa begah, cepat kenyang, dan kembung. Mereka umumnya tidak nafsu makan karena lambungnya sudah terasa penuh dengan hirupan asap rokok," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima Republika.

Kondisi hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan penurunan nafsu makan. Oleh karena itu Ari mengatakan sering mendengar seseorang perokok yang berhenti merokok berat badannya akan naik. Karena nafsu makannya bertambah atau menjadi meningkat setelah berhenti merokok.

Mereka yang merokok yang jelas akan lebih banyak mengalami sakit dibandingkan dengan yang tidak merokok. Resiko mereka untuk mendapatkan penyakit kronis dan kanker juga lebih tinggi.

Ari mengatakan di masa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini mereka yang sakit akibat perilaku merokok tersebut akan menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Negara Indonesia akan bangkrut kalau hal ini tidak dapat dikendalikan," ujarnya.

Menurutnya, kasihan bagi mereka yang tidak merokok, hak hidup  layak mereka akan tercampak karena jumlah para perokok yang terus meningkat.

"Oleh karena itu rakyat harus bangkit untuk tidak memilih caleg yang merokok," tambahnya.

Di lembaga pendidikan sendiri berbagai Universitas negeri sudah melarang dan menolak perusahan rokok untuk mensponsori kegiatan kemahasiswaan dan pendidikan. Bahkan mahasiswa yang merokok tidak akan mendapat beasiswa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement