Ahad 21 Jun 2015 15:25 WIB

Serang Usia Lanjut, Lansia yang Umrah Diminta Waspadai MERS

Rep: C18/ Red: Indira Rezkisari
 Seorang guru mengenakan masker kepada muridnya  untuk mengantisipasi wabah MERS di Seoul, Korea Selatan.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Seorang guru mengenakan masker kepada muridnya untuk mengantisipasi wabah MERS di Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Usia lanjut menjadi sasaran bagi virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Terlebih seseorang yang memiliki riwayat penyakit kronis

"Usia tua memang faktor risiko MERS CoV dan sektiar 60 persen pasien yang terkena MERS itu ada penyakit kronis sebelumnya," terang Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi, Ahad (21/6) di Tangerang.

Seperti diwartakan sebelumnya, tak ada alasan bagi Indonesia untuk menjatuhkan larangan berpergian ke Thailand. Pasalnya penyebaran virus MERS dominan berada di Jazirah Arab.

Terkait hal tersebut, Yoga meminta kepada jamaan haji dan umroh Indonesia yang menuju ke daerah Arab atau daerah yang berpenyakit untuk selalu mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dengan air mengalir. "Usia lanjut cukup mendominasi jamaah umroh dan haji kita, perlu perhatian petugas dan keluarga yang mengiringinya," ungkap Tjandra Yoga.

Selain itu, Yoga mengatakan ada baiknya bila seseorang yang memiliki riwayat penyakit kronis untuk memeriksa kondisi fisik terlebih dahulu dan selau membawa obat-obatan yang diperlukan. Bagi jamaah di Arab, Yoga menghimbau untuk menghindari kontak dengan unta dan jangan meminum susu unta. Katanya, unta merupakan hewan yang berpotensi untuk meneybaran MERS. "Memang belum ada bukti 100 persen tapi unta diduga kuat memiliki virus MERS," tegas Yoga.

Yoga melanjutkan kalau memang ada keluhan seperti batuk, demam dan sesak napas baik selama berada di luar negeri maupun 14 hari setelah dari negara berpenyakit, agar lapor ke kesehatan setempat sehingga jadi mereka bisa mengambil langkah.

Yoga mengatakan kalau penyebaran MERS juga bisa berubah dari waktu ke waktu jadi wisatawan harus mengikuti perkembangan di negara yang akan dituju. Katanya, wisatawan diimbau untuk mencari informasi di internet terkait kondisi negara tujuannya. "Dan langkah antisipasi ini juga berlaku semua negara yang berpenyakit MERS," tegas Yoga.

Sebelumnya, sepanjang 2015 Thailand sudah pernah memeriksa 36 MERS CoV, dan semua hasilnya negatif. Sementara itu, data MERS CoV yang dilaporkan ke WHO dari 26 negara di dunia sampai hari ini adalah ‎1334 kasus, dengan 471 kematian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement