REPUBLIKA.CO.ID, Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan keadaan yang bisa membahayakan kesehatan. Anda mungkin sudah melakukan berbagai usaha untuk mengatasinya.
Namun, jika selama ini Anda melakukan olahraga untuk melangsingkan badan, itu merupakan anggapan yang salah.
Dalam sebuah artikel untuk jurnal kesehatan terkemuka di Inggris, salah satu penulis, dr Aseem Malhotra mengkritik keras industri makanan dan menyalahkan salah satu perusahaan makanan dan minuman bermerek, karena telah salah beranggapan bahwa aktivitas fisik dan olahraga dapat mencegah orang menjadi gemuk.
Beberapa penulis dan Aseem mengatakan, kebenarannya adalah aktivitas fisik dan olahraga hanya berguna dalam mengurangi risiko penyakit jantung, demensia dan kondisi lain, bukan menurunkan berat badan.
"Masih banyak yang keliru dan percaya bahwa obesitas adalah sepenuhnya karena kurangnya olahraga," kata Aseem seperti dilansir dari Theguardian, Sabtu (19/9).
"Persepsi yang salah" ini diklaim mereka dalam tulisan di British Journal of Sport Medicine. "Ini semua berakar dari industri makanan yang menggunakan taktik yang sama dengan perusahaan rokok. Menyangkal, meragukan, dan membuat publik bingung. Bahkan, membeli loyalitas para ahli dengan mempertaruhkan jutaan nyawa," tulisnya
Berbeda pandangan, menurut salah seorang profesor diet dan kesehatan penduduk di Oxford University, Prof. Susan Jebb, para penulis tersebut gagal untuk mencatat bahwa program penurunan berat badan yang menggabungkan diet dan aktivitas fisik atau olahraga adalah cara paling sukses untuk menurunkan berat badan dengan jangka pendek (3-6 bulan) dan jangka menengah (12 bulan).