REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dalam beberapa hari terakhir dikejutkan dengan kepergian seorang wanita cantik usai minum kopi di salah satu mall ternama di Jakarta. Hal tersebut membuat banyak yang bertanya-tanya mengenai baik dan buruknya kopi bagi tubuh.
Spesialis internist dan gastroenterologist, dr Ari Fahrial Syam mengatakan kejadian itu merupakan peringatan bagi kita. Apalagi saat ini minum kopi sudah menjadi tren ditengah masyarakat kita, ditambah lagi dengan kedai kopi yang menjamur. Bahkan nongkrong di kedai kopi sudah menjadi gaya hidup.
Menurutnya, disatu sisi kopi bermanfaat untuk kesehatan kita. Hanya saja jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit atau sedang.
“Kafein kalau dalam jumlah kecil dan sedang memang bagus, bisa membuat jantung bekerja lebih kuat, semangat, bab lancar, dan lainnya,” jelasnya kepada Republika.co.id, Ahad (10/1).
Sementara jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau berat, berdasarkan berbagai penelitian, hal tersebut bisa mengganggu atau membuat masalah pada kesehatan.
Ada satu penelitian di Amerika yang melibatkan ratusan ribu orang. Diketahui pada orang yang mengonsumsi kopi lebih dari 28 cangkir per minggu atau empat cangkir sehari berisiko menyebakan gangguan kesehatan bahkan sampai kematian. Kafein yang ada dalam kopi, jika dikonsumsi berlebih akan menyebabkan asam lambung meningkat sehingga bisa mencederai lambung.
Bukan hanya itu, kafein dalam kopi juga bisa membuat jantung berdebar jika dikonsumsi berlebih.
“Karena kafein ini menyebabkan jantung bekerja lebih kuat, jadi denyut jantung lebih kuat, sehingga tekanan darah lebih tinggi,” jelasnya.
Karena itu, masayarakat harus hati-hati, teliti dan bijaksana dalam mengonsumsi kopi. Karena prinsipnya akumulatif, semakin banyak konsumsi, semakin banyak membawa dampak pada kesehatan.
“Sebaiknya maksimal itu hanya empat cangkir sehari,” tambahnya.