Senin 11 Jan 2016 14:11 WIB

Sebenarnya Bagaimana Terapi Chiropractic Bekerja?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Telusuri dulu sertifikat terapi chiropractor Anda sebelum memutuskan menjalani terapi ini.
Foto: flickr
Telusuri dulu sertifikat terapi chiropractor Anda sebelum memutuskan menjalani terapi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, Terapi chiropractic, saat ini sedang ramai dibicarakan. Ini karena ada seorang wanita bernama Allya Siska yang diduga meninggal setelah terapi di salah satu klinik chiropractic di Jakarta beberapa waktu lalu. Sebenarnya apa sih chiropractic ini? Apa saja manfaatnya? Dan untuk siapa pengobatan ini seharusnya?

Chiropractor dari Indonesia, Dr Tinah Tan, menjelaskan chiropractic dalam bahasa Indonesia berarti menjadi chiropraksi. Chiropraksi mempunyai filosofi bahwa tubuh mempunyai “innate intelegence” yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Untuk tubuh dalam keadaan optimum, tentunya harus mempunyai sistem yang baik, salah satunya neuro musculoskeletal system (susunan saraf, otot dan tulang).

Kata chiropractic berasal dari Yunani yang berarti “ Chiros” and “Practos” seseorang yang berpraktik dengan tangan. Chiropraksi berawal pada tahun 1895 saat DD Palmer (USA) menemukan adanya hubungan saraf dengan fungsi organ-organ ditubuh. Kembalinya pendengaran Harvey Lillard setelah DD Palmer melakukan koreksi pada persendian tulang belakang Harvey, mulailah era chiropraksi.

Filosofi chiropraksi berfokus pada sistem saraf yang mengontrol fungsi setiap sel tubuh, organ dan sistem tubuh.  Bila sistem saraf berfungsi dengan baik maka tubuh pun dapat berfungsi maksimal.

Ia menjelaskan chiropractic adalah 'complimentary medicine' yang menggunakan keterampilan tangan untuk mengkoreksi subluksasi dari 300 persendian tubuh manusia yang terutama difokuskan pada 52 artikulasi columna vertebralis, dengan tujuan untuk membebaskan semua penyebab penekanan saraf yang keluar dari columna vertebralis dan menjadi penyebab dari gangguan fungsional.

(baca: 4 Cara Atasi Kelainan Tulang Belakang)

Chiropractic ini memiliki beragam manfaat, bila fungsi sendi, otot dan syaraf menjadi optimal, maka seseorang akan mempunyai kesehatan yang optimal. “Yang seringkali dikemukan pasien adalah dapat berkurangnya rasa sakit sehingga tidak perlu memakai obat penahan sakit, berkurangnya kaku – kaku disendi,” jelasnya kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Selain itu, chiropractic juga bisa untuk mencegah penuaan pada sendi yang biasanya disebabkan oleh terganggunya pergerakan di persendian.

Menurutnya, terapi chiropraksi bisa untuk segala usia, tentunya terapi akan disesuaikan dengan usia dan diagnosa yang didapat. Pada usia anak-anak penting sekali pemeriksaan tulang belakang sehingga mencegah terjadinya skoliosis (tulang belakang yang bengkok).

Sedangkan pada usia dewasa dimana tulang belakang sudah terpakai, maka akan didapat 'wear and tear'. Terjadinya pengapuran dini seringkali menjadi penyebab sakit pada tulang belakang. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement