Selasa 12 Jan 2016 09:22 WIB

Chiropractic Baru Dikenal di Indonesia Sejak 2000

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Polisi memasang segel di klinik Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta, Kamis (7/1).   (Republika/Wihdan)
Polisi memasang segel di klinik Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta, Kamis (7/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, Dokter dan ahli kesehatan di Indonesia mengatakan bahwa chiropractic tidak masuk dalam ilmu kedokteran di Indonesia. Hal ini diungkapkan praktisi kesehatan, dr Ari Fahrial Syam menambahkan secara medis tidak mengenal pengobatan chiropractic.

Dokter Spesialis Orthopedi dari RS Premier Bintaro, Dr Lukman Shebubakar SpOT juga mengatakan hal serupa. Menurutnya chiropractic ini dalam dunia medis tidak ada. Kebanyakan ada di luar negeri, “Tapi saya belum pernah baca itu, belum pernah lihat, karena itu diluar ilmu kedokteran, saya belum pernah baca yang kaya begini,” ungkapnya.

Lalu apakah benar chiropractic tidak masuk dalam ilmu kedokteran? Menurut dokter yang juga chiropractor, dr Tinah Tan, chiropraksi termasuk baru di Indonesia dan memang tidak masuk dalam pendidikan kedokteran di Indonesia.

“Namun saat ini terdapat pendidikan kedokteran dan pendidikan chiropraksi yang berada di satu universitas, sebagai contoh International Medical University di Malaysia,” jelasnya kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan di Indonesia  chiropraksi dikenal sejak tahun 2000. Saat itu belum ada Kedokteran Komplimenter di Indonesia (KKI), karena KKI baru terbentuk ditahun 2007. “Saat masuk ke Indonesia chiropraksi berada di bawah pengobatan traditional,” jelasnya.

Setelah pendidikan chiropraksi Indonesia melalui Biomechanical Medicine Course (BMC) maka terdapat dokter-dokter Indonesia yang mempunyai keahlian dibidang chiropraksi yang dapat masuk kedalam asosiasi KKI.

Apa bedanya chiropractic dengan fisioterapi atau terapi ortopedi? Menurutnya banyak perbedaannya dan ada pula kemiripannya. Perbedaannya difilosofi dan tatalaksana terapinya.

Kemiripannya dalam melakukan pemeriksaan, beberapa pemeriksaan dilakukan oleh fisioterapi, chiropraksi maupun orthopedi. Contoh pemeriksaan postur tubuh, analisa gerak, range of motion (ROM) pemeriksaan saraf dan ortopedi.

Sedangkan yang membedakan pemeriksaan palpasi dinamis yang biasanya dilakukan oleh chiropraksi dalam memeriksa pergerakan sendi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement