Kamis 11 Feb 2016 12:12 WIB

Terlalu Banyak Minum Bisa Sebabkan Ompol?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Sejenis alarm khusus bagi mereka yang mengompol bisa dicoba untuk menghentikan kebiasaan pada anak.
Foto: nytone
Sejenis alarm khusus bagi mereka yang mengompol bisa dicoba untuk menghentikan kebiasaan pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain karena konstipasi, apakah ompol bisa disebabkan terlalu banyak minum? Brenda Cheer, seorang pengawas spesialis perawat dokter anak yang bekerja untuk ERIC menghitung seorang anak harus minum enam sampai delapan cangkir per hari dari cangkir yang cocok untuk ukuran mereka.

“Minum harus merata menyebar agar tidak membuat kandung kemih stres. Tidak minum satu jam sebelum tidur mungkin dapat membantu,” ujarnya seperti dilansir dari laman mirror, Kamis (11/2).

Chinnaiah Yemula, seorang konsultan dokter anak dan pakar mengenai ompol (nocturnal enuresis) mengatakan adanya bukti bahwa minuman seperti jus jeruk, labu, jus blackcurrant dan minuman berkarbonasi dapat merangsang kandung kemih aktif berlebihan. “Cobalah menguranginya. Dan ketika anak mengalami masalah tak bisa buang air kecil sebelum tidur, dorong mereka untuk menghitung sampai 30 kemudian tekan kandung kemih supaya jadi kosong,” sarannya.

(Baca Juga: Konstipasi Bisa Sebabkan Anak Mengompol).

Mengapa anak tidak bangun untuk buang air kecil? Menurut dia, ketika beberapa anak sedang tidur, mereka tidak menanggapi sinyal ingin buang air kecil dari kandung kemih mereka ke otak bahwa mereka perlu buang air kecil.

“Salah satu jalan keluar adalah menggunakan alarm yang mudah digunakan atau matras kasur yang memberikan peringatan anak ketika mereka mulai ingin buang air kecil. Pada awalnya mereka tidak akan bangun tepat pada waktunya, namun setahap demi setahap akan melatih mereka untuk bangun untuk pergi buang air kecil,” ujar Brenda. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement