REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan berbahan dasar barley atau sejenis gandum mungkin masih asing bagi masyarakat Indonesia. Padahal, menurut penelitian terbaru, barley bisa mengatasi obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Barley memiliki warna cokelat pucat dengan bentuk menyerupai gandum. Barey biasanya diolah untuk dijadikan roti, sereal sarapan, puding, bubur, rebusan, hingga menjadi sup.
Kehebatan barley mengatasi obesitas, penyakit jantung, dan diabetes disebabkan oleh campuran serat makanan yang meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makanan, gula darah, dan kadar insulin.
"Ini mengejutkan, meski belum menjanjikan bahwa memilih hak campuran serat makanan dapat dalam waktu singkat menghasilkan manfaat kesehatan yang luar biasa seperti itu," ujar Profesor Anne Nilsson dari Lund University di Swedia, dikutip dari Mirror, Sabtu (13/1).
Pada penelitian itu, peserta yang berusia setengah baya diminta untuk mengonsumsi roti yang terbuat dari 85 persen biji barley selama tiga hari dari mulai sarapan, makan siang, hingga makan malam. Studi itu menghasilkan, 11 sampai 14 jam setelah mengonsumsi roti tersebut, mereka mendapatkan tes cek diabetes dan penyakit jantung.
Hasilnya, mereka mengalami peningkatan metabolisme tubuh setelah 14 jam berlalu dengan manfaat tambahan, seperti penurunan kadar gula dalam darah dan insulin, peningkatan sensitivitas insulin, juga rendahnya nafsu makan. Efek ini muncul ketika campuran khusus dari serat makanan dalam barley mencapai usus sehingga merangsang peningkatan bakteri baik dan pelepasan hormon penting.
"Setelah makan roti yang terbuat dari kernel barley, kami melihat peningkatan hormon usus yang mengatur metabolisme dan nafsu makan dan peningkatan hormon yang membantu mengurangi peradangan tingkat rendah kronis di antara para peserta," kata Prof Nilsson.