REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini di Indonesia sedang mengalami musim hujan. Setiap hari hujan turun, dari yang hanya gerimis sampai hujan lebat. Apakah hujan memengaruhi air tanah? Apakah dampaknya positif atau negatif?
Ahli hidrogeologi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Sari Bahagiarti Kusumayudha, mengatakan air yang dikonsumsi mengikuti daur yang disebut hidrologi. Artinya, berasal dari air hujan, air hujan jatuh kepermukaan bumi, sebagian ada yang meresap kedalam tanahyang akhirnya menjadi air tanah yang kita jadikan sebagai sumber air minum. "Sebagian lagi jadi air permukaan. Sementara sebagian ada yang mengalir di permukaan sebagai air permukaan. Air yang berada di dalam permukaan suatu saat akan menguap dan kembali ke permukaan sesuai dengan siklus hidrologi" ujarnya kepada Republika.co.id belum lama ini.
Dia mengatakan, water balance kalau terganggu akan jadi malapetaka. Karena itu, dia mengatakan, jumlah air yang masuk atau meresap harus seimbang dengan sumber air yang diambil dari bumi.
Lalu bagaimana dengan curah hujan yang saat ini sedang tinggi di Indonesia? Menurut dia, curah hujan akan mengencerkan air tanah. Dengan hujan, air tanah yang semula mengandung mineral-mineral yang cukup pekat, bisa terencerkan. “Sehingga konsentrasi dari mineral-mineral atau zat-zat yang ada dalam air jadi lebih kecil, jadi dampaknya positif,” ujarnya.
Selain itu, air hujan juga menambah kuantitas, debit airnya jadi lebih besar. Dia mengatakan, jika air bisa dikelola dengan baik sebenarnya tidak perlu ada banjir. Salah satu caranya dengan cara meresapkan air sebanyak mungkin dalam tanah. “Sehingga siapa pun yang mengambil tidak ada masalah, karena yang diambil dan yang masuk seimbang. Inilah yang kita sebut water balance,” ujarnya.