REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gluten adalah istilah umum untuk jenis protein yang ditemukan dalam tepung-tepungan. Kandungan gluten paling tinggi ditemukan dalam gandum, juga olahannya, seperti roti, kerupuk, sereal, dan pasta.
Gluten juga ditemukan dalam saus dan salad dressing, pewarna makanan, cuka, dan bir. Sejumlah orang tidak cocok mengonsumsi gluten sehingga harus mematuhi diet bebas gluten untuk tetap sehat.
Seorang penderita celiac wajib makan makanan bebas gluten. Ini adalah gangguan autoimun dimana seseorang secara genetik cenderung bereaksi terhadap gluten yang merusak usus kecil. Penderita celiac akan mengalami kerusakan usus, penyerapan nutrisi buruk, dan rasa sakit fisik ketika makan gluten. Sensitivitas gluten banyak bentuknya. Mulai dari sakit perut, kembung, diare, sembelit, sakit kepala, hingga kelelahan.
Dilansir dari Medical News Today, Senin (18/4), ahli diet di Inggris, Gaynor Bussell mengatakan gluten berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi oleh mereka yang memiliki celiac. Bagi individu yang menjalani diet bebas gluten wajib selalu memeriksa label makanan yang dibeli.
Jika sebuah produk makanan mengandung gandum, itu jelas mengandung gluten dan bisa menyebabkan alergi. Produk yang berlabel bebas gandum biasanya akan diberi label yang jelas di kemasan.
Sekitar satu dari 141 orang di Amerika memiliki penyakit celiac. Gejalanya adalah kram perut dan mual. Satu-satunya pengobatan efektif untuk penyakit celiac adalah diet bebas gluten.
Produk nonmakanan juga ada yang mengandung gluten, seperti vitamin, mineral, suplemen herbal, kosmetik, pelembab bibir, produk kulit dan rambut, pasta gigi, obat kumur, hingga lem perekat. Mengapa? Karena kandungan glutennya tersembunyi dalam bentuk lesitin. Jika ada tertulis lesitin berarti produk tersebut mengandung gluten.
Beras dan quinona secara alami bebas gluten. Tapi jangan terlalu khawatir karena ada banyak makanan alami bebas gluten yang aman dikonsumsi. Seperti buah, sayuran, kacang, daging, susu, dan telur.