Rabu 11 May 2016 12:42 WIB

Imunisasi Penting untuk Cegah Penyakit Ini (Bagian 7)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Hepatitis A (ilustrasi)
Foto: salingsilang.com
Hepatitis A (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit hepatitis A dan demem tifoid termasuk di antara berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit infeksi itu sendiri merupakan penyakit menular yang mematikan atau menimbulkan komplikasi berbahaya terutama untuk balita. Berikut ini ulasan berbagai penyakit tersebut seperti dijelaskan Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Cissy Rachiana Sudjana.

Hepatitis A

Infeksi virus hepatitis bersifat global. Indonesia merupakan salah satu negara endemis hepatitis A. Infeksi seringkali bersifat asimtomatis, tanpa gejala, terutama pada anak kurang dari enam tahun.

Kelompok asimtomatis ini dapat menularkan ke lingkungannya. Di Jakarta dan sekitarnya prevalensi anti HAV berkisar antara 39,6 persen sampai 95 persen. Sedangkan di Bandung mencapai 63,2 persen dan di Sulawesi 47,5 persen.  

Di kelompok dengan sosial ekonomi tinggi kejadian lebih rendah. Di misalnya, Jakarta hanya 1,7 persen. Kelompok ini yang memerlukan vaksinasi hepatitis A. Penularan penyakit secara fekal-oral antar individu yang kontak erat. Misal satu rumah, satu tempat penitipan anak atau sekolah.

Masa inkubasi penyakit ini antara 15 sampai 50 hari. Gejala awalnya bisa berupa demam, mual, muntah disusul dengan ikterus. Komplikasi yang dapat timbul hepatitis fulminan, hepatitis yang prolong (lama

sampai 12 sampai 18 minggu) dan relaps atau kambuh.

Demam tifoid

Demam ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Infeksi terjadi melalui mulut dari makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Masa inkubasinya mencapai tiga sampai 60 hari. Namun jumlah terbanyak adalah  tujuh sampai 14 hari.

Infeksi tertinggi terjadi pada anak, terutama di negara berkembang. Gejala klinis pada anak lebih ringan dari orang dewasa. Gejalanya  berupa demam satu minggu atau lebih, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Pada minggu pertama bisa disertai nyeri kepala, tidak nafsu makan, mual, muntah, diare, atau konstipasi. Bisa ditemukan pula nodul kecil merah pucat di bagian perut.

Pada minggu kedua demam akan terus berlangsung dan mulai tampak lidah kotor, pembengkakan

hati, perut kembung dan bisa terjadi gangguan kesadaran ringan sampai berat. Komplikasi dari penyakit ini bisa berupa perdarahan usus, perforasi usus, dan peritonitis. Bisa juga komplikasi berupa bronchitis, pneumonia, ensefalopati, kolestasis, meningitis, miokarditis dan menjadi karier  (pembawa kuman).

(Baca Juga: Begini Manfaat Imunisasi bagi Anak)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement