REPUBLIKA.CO.ID, Mengajak anak bergerak tentu baik bagi kesehatannya. Namun, ada batasan gerakan seperti apa yang diperbolehkan termasuk batasan waktunya.
Dokter spesialis kedokteran olahraga sekaligus peneliti kebugaran anak sekolah, dr Indrarti Soekotjo, SpKO, menjelaskan olahraga juga bermanfaat mencegah stres atau depresi pada anak mencegah depresi. Olahraga akan merangsang pelepasan hormon endorfin dan serotonin yang membuat anak menjadi gembira. "Membiasakan anak bergerak bisa dimulai bertahap dan jangan memberikan target terlalu tinggi. Yang lebih penting adalah membiasakan anak bergerak untuk sehat," sarannya dalam media gathering dan talk show, Yuk Main di Luar di Jakarta.
Ia mengingatkan anak bergerak jangan sampai terengah. Ketika bergerak anak masih bisa bernyanyi dan bicara itu masih ringan, begitu tidak bisa nyanyi tapi bisa bicara itu sedang tapi kalau tidak bisa dua-duanya, anak sebaiknya diminta diam dulu.
"Kalau anak bergerak terengah, jadi hanya sedikit saja dia berhenti. Sedangkan kita maunya lama. Jadi harus ditata. Kalau rutin lima kali seminggu dalam waktu 60 menit. Kecepatan makin tinggi dia tidak terengah-engah," tambahnya.
(baca: Mensos Minta Ayah Indonesia Kembali ke Rumah)
Aktivitas fisik yang terlalu berat itu juga tidak baik untuk anak. Batasi maksimal 60 menit. Tidak boleh lebih dari itu. Semua kalau terlalu pasti memberi dampak, seperti misalnya atlet senam. Kalau terlalu sering berlatih lompat terus akan ada tekanan di sendi sehingga dia akan pendek. Anak itu kalau dirangsang sedikit, bergerak sedikit ada istirahatnya juga. Makannya juga baik. “Harus ada jeda, tidurnya juga terpenuhi,” ujarnya
Bergerak aktif pada anak diharapkan minimal 60 menit sehari, dengan berbagai aktivitas sedang dan berat. Aktivitas ringan misalnya bermain, berjalan santai, bersepeda, atau berkebun. Sedangkan aktivitas tinggi bermain basket, sepakbola, dan lari meningkatkan kemampuan kardio (jantung), atau aktivitas untuk meningkatkan kekuatan otot dan aktivitas untuk kepadatan tulang seperti melompat atau lompat tali. Aktivitas di luar di bawah sinar matahari pagi, sangat baik untuk memaksimalkan kebutuhan kalsium dan vitamin D.
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik selama 60 menit sehari pada anak dapat meningkatkan stimulasi otak karena pasokan aliran darah ke otak menjadi lebih baik. Menurutnya aktivitas fisik teratur baik dan benar menyehatkan dan akan membuka kapiler ke semua. "Otak kita bagus cerdas, nyaman hati. Tidak obesitas. Tidak diabetes," ujarnya.