Rabu 14 Dec 2016 03:15 WIB

Bergaul Ternyata Ampuh Kurangi Risiko Kematian Kanker Payudara

Rep: Dian Erika N/ Red: Nur Aini
Deteksi Kanker Payudara
Foto: AP
Deteksi Kanker Payudara

REPUBLIKA.CO.ID,CALIFORNIA -- Perempuan yang memiliki hubungan sosial baik terbukti dapat terhindar dari risiko kematian akibat kanker payudara. Penelitian dari Kaiser Permanente menyebutkan ikatan sosial seperti pasangan, hubungan masyarakat, persahabatan, dan anggota keluarga terbukti berdampak positif menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara.

"Hal ini juga berlaku bagi perempuan dengan hubungan sosial yang lebih umum. Hubungan sosial juga menghindarkan perempuan dari risiko kekambuhan kanker payudara," ujar Candyce H Kroenke, ScD, MPH, seorang peneliti Kaiser Permanente Northern California sebagaimana dilansir dari Sciencedaily, Rabu (14/12).

Penelitian ini diyakini sebagai hasil studi terbesar antara jaringan hubungan pribadi dan jaringan sosial yang mengelilingi individu dengan kelangsungan hidup pnderita kanker payudara. Studi melibatkan 9.267 perempuan yang didiagnosa mengidap kanker payudara stadium 1 hingga 4.

Para peneliti meneliti bagaimana berbagai faktor gaya hidup, termasuk olahraga, diet, manajemen berat badan, dan faktor sosial, mempengaruhi ketahanan hidup kanker payudara. Dalam waktu dua tahun dari diagnosis kanker payudara, para perempuan menjawab survei tentang hubungan pribadi mereka dan jaringan sosial, termasuk pasangan atau mitra, agama, masyarakat, dan persahabatan.

Dibandingkan dengan mereka yang terintegrasi secara sosial, studi ini menemukan bahwa perempuan yang terisolasi secara sosial 43 persen lebih mungkin menderita kekambuhan kanker payudara, 64 persen lebih mungkin meninggal akibat kanker payudara dan 69 persen lebih mungkin meninggal akibat penyebab apa pun.

Meski demikian, Kroenke tetap mengingatkan  bahwa tidak semua jenis ikatan sosial bermanfaat bagi semua perempuan."Jenis-jenis ikatan sosial yang penting untuk perempuan dengan kanker payudara berbeda oleh faktor sosiodemografi termasuk ras/etnis, usia dan negara asal," kata Kroenke. "Pada akhirnya, penelitian ini mungkin dapat membantu dokter menyesuaikan intervensi klinis mengenai dukungan sosial bagi penderita kanker payudara berdasarkan kebutuhan khusus perempuan di kelompok sosiodemografi yang berbeda."

Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Kroenke dan rekan-rekannya yang menemukan bahwa interaksi sosial yang positif terkait dengan kualitas hidup yang lebih tinggi pada pasien kanker payudara, hubungan pribadi berkualitas tinggi yang terkait dengan kelangsungan hidup lebih baik, dan keterkaitan yang lebih besar dengan faktor gaya hidup yang sehat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement