REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas sperma pria ditentukan oleh sejumlah faktor. Polusi, panas, hingga makanan baru beberapa sebab yang mempengaruhi kesehatan pria.
Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita Didi Danukusumo mengatakan, kualitas sperma pria bisa menurun karena polusi. "Dalam penelitian, ketika aparat polisi ketika di jalan raya sedang mengatur lalu lintas terpapar karbon monoksida dalam tiga bulan membuat 75 persen spermanya mati," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/4).
Selain polisi, orang yang terkena risiko kualitas sperma menurun juga terjadi ketika pria yang suka memasak dekat kompor. Kondisi tersebut membuat testisnya panas hingga mempengaruhi kesehatan kelaminnya.
Atau pria yang mengendarai mobil dengan mesinnya di bawah kursi pengendara. Saat itu panas dari mesin membahayakan testisnya karena ikut memanas.
"Bisa juga laki-laki yang pakai celana dobel," ujarnya, memberi saran mengatasi dampak pemanasan ke kelamin pria.
Selain faktor polusi dan panas, makanan juga bisa berkontribusi pada risiko kesehatan pria. Kata dia, pria yang menyukai makanan seperti pare juga berpotensi membuat spermanya mati.