Senin 10 Apr 2017 17:56 WIB

Tanggap Alergi Anak dengan Upaya 3K

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
General Manager Nutricia Sarihusada Gustavo Hildenbrand.
Foto: Dok: SariHusada
General Manager Nutricia Sarihusada Gustavo Hildenbrand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus alergi pada anak tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kondisi psikologis anak. Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan gerakan Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan (3K) agar anak dengan alergi dapat tumbuh sehat dan cerisa sesuai perkembangan usianya.

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M. Kes mengatakan upaya 3K dapat membantu orang tua mengontrol dan mencegah reaksi alergi pada anak. Budi mengatakan cara ini merupakan yang paling tepat untuk menanggulangi alergi.

Dalan poin 'Kenali', orang tua perlu mengedukasi diri agar mengetahui risiko dan gejala dari alergi yang mungkin diderita anak. Pada poin 'Konsultasikan', Budi menerangkan pentingnya melakukan konsultasi ke dokter agar anak mendapat penanganan alergi yang tepat. Sedangkan pada poin 'Kendalikan', Budi mendorong agar orang tua dapat membantu anak mengendalikan penyebab alergi melalui asupan nutrisi yang tepat. Dengan melakukan ketiga hal tersebut, Budi mengatakan anak dapat tumbuh dengan optimal. "Tidak hanya secara fisik, alergi juga dapat memengaruhi sisi psikologis Bunda maupun si Kecil," kata Budi Ahad (9/4).

Senada dengan Budi, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani SPsi MSi Psi mengatakan upaya 3K tidak hanya membantu perkembangan fisik tetapi juga mental anak yang menderita alergi. Dalam memaksimalkan perkembangan mental anak, upaya 3K bisa dilakukan dengan 'Kenali sifat anak, kemampuan diri sendiri, dan lingkungan sekitar anak', 'Konsultasikan pada dokter bersama anggota keluarga yang bisa memberikan dukungan moral' dan 'Kendalikan dengan mengajarkan anak tentang makanan yang boleh atau tidak boleh ia makan dengan cara menyenangkan. "(Seperti) Membuatkan bekal yang menarik, dan jangan ragu informasikan kondisi anak pada guru atau orang tua teman," jelas Anna.