REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Udara Jakarta ternyata tidak bersahabat bagi mereka yang menghirupnya. Polusi udara sanggup melahirkan berbagai penyakit. Upaya pencegahan pun penting.
Menurut Perwakilan Divisi Paru Kerja dan Lingkungan, Departemen Pulmonologi FKUI - RS Persahabatan, Dr dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), untuk polusi udara ada tiga upaya pencegahan. Primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer dilakukan supaya tidak terjadi sakit. Misalnya dengan penggunaan masker.
Tanpa upaya pencegahan yang tepat, masyarakat terutama para komuter di kota-kota besar yang kerap menghadapi kondisi tersebut, berisiko mengalami dampak buruk dari polusi udara Penggunaan alat pelindung diri seperti masker ini lihat tiga aspek. Aspek pertama adalah sumber terbesar kendaraan yaitu polusi, maka lakukan pengendalian polusi.
Aspek kedua, orang yang terekspos. Penggunaan alat pelindung diri digunakan supaya udara yang terpolusi tidak terekspos dalam dosis besar ke tubuh.
Mengurangi dan meminalisir seminimal mungkin udara masuk saluran napas. “Dalam berbagai penelitian masker jangka pendek kurangi dampak saluran napas. Satu dari 5 atau 6 orang yang menggunakan masker tidak menderita infeksi saluran nafas akut (ISPA). Ada probabilitas, ada upaya mengurangi dampak. Meskipun penggunaan masker tidak 100 persen kurangi polusi,” ujarnya dalam peluncuran Nexcare Carbon Mask di Jakarta.
Masker seperti apa yang disarankan? Menurutnya, masker yang baik adalah masker yang bisa memfiltrasi atau mengurangi semaksimal mungkin komponen bahan berbahaya baik bersifat partikel atau gas. Jadi kemampuan masker untuk filtrasi gas dan bahan berbahaya semaksimal mungkin, maka semakin maksimal semakin bagus.
“Yang terpenting adalah masker yang bisa memfiltrasi. Tidak semua masker sanggup,” ujarnya.
Penggunaan masker merupakan upaya pencegahan primer untuk melindungi diri dari polutan yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Namun demikian, penggunaan masker tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap penggunaan masker yang tidak tepat dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Contohnya penggunaan masker yang baik untuk proteksi sehari-hari seharusnya memiliki filter yang berguna untuk menyaring debu, kotoran dan partikel mikro. Oleh karenanya sangat penting bagi masyarakat untuk memilih jenis masker apa yang sesuai dengan kondisi dan kegiatan mereka.
“Cara pakai masker yang benar meningkatkan efektivitas masker pelindung. Kalau tidak benar cara pakainya, maka kemampuan filtrasi tidak baik. Kalau hasil pemakaian tidak bagus filtrasi terhadap partikel tidak bagus,” ujarnya.