REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakang ini banyak penggunaan obat PCC atau Paracetamol, Cafein dan Carisoprodol yang disalahgunakan. Terdapat tiga zat dalam satu obat, salah satunya carisoprodol yang memiliki efek membahayakan bagi penggunanya.
Spesialis kesehatan jiwa dari RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol, dr Adhi Wibowo Nurhidayat SpKJ(K) MPH mengatakan, PCC merupakan obat resep dokter yang banyak disalahgunakan. Kandungan zat carisoprodol, banyak dijadikan penyalahgunaan yang masif, sehingga lebih banyak mudharat daripada manfaatnya.
"Carisoprodol ini yang ditakutkan karena efeknya secara klinis mulai dari amnesia, lupa apa yang dia kerjakan, kemudian ada agitasi, perilaku memukul orang, dan ia tidak bisa mengontrol gerakan tubuhnya," ujar dr Adhi Wibowo, lulusan dokter dan psikiater dari FK Universitas Indonesia dan MPH dari KIT Vrije Universiteit Amsterdam, Jumat (15/9).
Ia menjelaskan, paracetamol digunakan untuk obat pereda nyeri, kemudian kafein bersifat stimulan, membuat orang menjadi enerjik. Sementara untuk carisoprodol, zat aktif yang digunakan untuk pelemas otot, kemudian juga pereda nyeri, dan karena efeknya menenangkan itu juga masuk golongan hipnotik sedatif.
Sebelumnya, kandungan carisopridol terdapat dalam obat somadril, yang lebih dikenal di kalangan anak muda dengan sebutan, Somad. Namun, kehadiran obat ini tidak menguntungkan, melainkan banyak merugikan, sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menarik peredaran obatnya dari 2013 lalu.
"Carisoprodol itu somadril, dulu legal karena banyak mudharat ditarik dari peredaran, empat tahun lalu. Yang lucunya, di Indonesia masih beredar dengan nama yang sama, jadi kan kita mempertanyakan, pengawasannya. Itu yang ditakutkan, ternyata obat resep dokter dijual secara bebas," paparnya.
Adhi mengungkapkan, dari penggunaan obat tersebut dapat menimbulkan efek sementara, apabila hanya digunakan 1-2 butir. Namun apabila digunakan secara lama dan rutin akan menimbulkan efek yang buruk. Zat aktif carisoprodol juga dapat menimbulkan depresi napas, kemudian hilang kesadaran, maka akan menimbulkan kematian.
Pria yang kini aktif di IMAN (Institute of Mental Health, Addiction, and Neuroscience) menyarankan agar saat ini para keluarga lebih banyak memperkuat iman. Orang tua harus dapat memperhatikan lingkungan, dan banyak diskusi dengan anak.