REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Berolahraga selama 30 menit bisa meningkatkan kesehatan otak orang dewasa. Terutama, mereka yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan Universitas Australia Barat di Perth bersama Institut Baker.
Tim periset memonitor 12 pria dan perempuan berusia 55 sampai 80 tahun. Masing-masing dari mereka diminta melakukan tiga sesi terpisah. Sesi pertama meminta peserta duduk delapan jam penuh, sementara dua sesi lain mereka duduk diselingi aktivitas lain.
Pada sesi duduk berjam-jam tanpa interupsi, tim mendapati pola penurunan aliran darah di otak. Sesi kedua, peserta diminta duduk selama satu jam, kemudian berjalan kaki atau olahraga treadmill selama 30 menit, dan sisa 6,5 jam digunakan untuk istirahat.
Sesi terakhir, partisipan diminta melakukan hal yang hampir sama seperti sesi kedua. Namun, pada 6,5 jam yang tersisa, peserta tidak hanya duduk diam. Setiap 30 menit sekali, mereka diminta berjalan santai selama tiga menit.
"Ketika peserta melakukan olahraga di pagi hari dengan atau tanpa jeda duduk, aliran darahnya meningkat dan lancar sekitar beberapa jam setelahnya," kata pemimpin studi, Michael Wheeler, dikutip dari laman Stuff.
Wheeler menilai, efek yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan otak tersebut serupa dengan dampak dari obat-obatan. Penurunan tekanan darah sistolik rata-rata setelah variasi olahraga dan istirahat bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.
Pengaruh bergerak aktif itu sama untuk peserta lelaki maupun perempuan. Namun, Wheeler menambahkan bahwa sesi ketiga memberikan keuntungan lebih besar terhadap peserta perempuan. Hal itu ditinjau dari besaran rata-rata aliran darah yang tercatat.
Berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah bukanlah hal baru. Sebelumnya, sejumlah penelitian telah mengungkap temuan serupa. Akan tetapi, riset terbaru itu menggabungkan antara olahraga dan kondisi diam, guna meneliti efeknya pada tekanan darah.