Senin 16 Sep 2019 20:21 WIB

Jangan Gantikan ASI dengan Susu Formula, Apalagi Kopi

Bayi di Sulawesi Barat diberi kopi karena orang tuanya tak mampu beli susu.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak, dr Asti Praborini SpA, mengatakan, air susu ibu (ASI) harus diberikan hingga anak berusia dua tahun. Selama dua tahun itu, sang ibu sebaiknya tidak mengganti ASI dengan susu formula, apalagi kopi.

Asti yang sudah 27 tahun praktik sebagai dokter menyebut bahwa susu formula bisa membuat bayi menderita kencing manis. Selain itu, jika dot yang digunakan tak bersih, bisa membuat bayi diare.

Baca Juga

"Jadi, susu formula itu bukan produk yang aman untuk bayi. Susu formula itu mudarat buat bayi," kata Asti ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (16/9).

Oleh karena itu, Asti sangat menyesalkan orang tua di Sulawesi Barat yang memberikan kopi kepada bayinya sejak berusia enam bulan sebagai pengganti ASI. Sebab, susu formula saja sudah memberikan sejumlah dampak buruk, apalagi kopi.

"Kalau ibu itu kasih kopi, maka itu menghambat penyerapan zat besi untuk bayinya. Bahaya sekali. Sebaiknya jangan diberikan," ucap Asti yang kini menjadi dokter di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Asti berharap orang tua anak di Polewali Mandar itu agar kembali memberikan ASI pada anaknya. "Selain diberikan ASI lagi, sebaiknya juga mulai diberikan makanan pendamping ASI," kata Asti.

Asti mengingatkan, jika orang tua berkomitmen untuk memberikan ASI, maka itu akan sangat bermanfaat untuk sang anak maupun sang ibu. ASI bermanfaat untuk tumbuh kembang si kecil karena mengandung zat antikanker, antiinfeksi, dan zat yang memberikan kecerdasan.

Sementara itu, untuk sang bunda, memberikan ASI secara konsisten selama dua tahun pertama usia bayi akan mencegah sejumlah penyakit. Ibu yang menyusui antara lain bisa terhindar dari kanker payudara, kanker ovarium, kanker rahim.

"Terhindar juga dari penyakit pikun, alzheimer, terhindar dari penyakit jantung dan hipertensi. Banyak dampak positifnya," kata Asti yang juga menjadi dokter Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement