Jumat 14 Feb 2020 06:02 WIB

Menghadapi Pekerjaan Setelah Keguguran

Keguguran adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi wanita.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Keguguran adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi wanita (Foto: ilustrasi wanita bekerja)
Foto: Google
Keguguran adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi wanita (Foto: ilustrasi wanita bekerja)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Keguguran adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi wanita mana pun dan meninggalkan konsekuensi fisik dan emosional setelahnya. Seseorang perlu waktu untuk mengatasi kehilangan tersebut. Namun ini menjadi dilema bagi perempuan yang bekerja.

Perempuan yang bekerja sering diharapkan untuk kembali bekerja dan melanjutkan rutinitas mereka. Setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri dalam hal memberikan waktu istirahat kepada karyawan untuk alasan pribadi.

Baca Juga

Oleh karena itu, penting agar Anda menjaga komunikasi tetap jelas dan terbuka. Jika menderita keguguran dan merasa waktu istirahat yang diberikan pada Anda tidak cukup untuk memulihkan diri, bicarakan dengan atasan atau departemen HR.

Bila merasa siap untuk mulai bekerja tetapi tidak mampu melakukannya dalam kesibukan di lingkungan kantor, Anda juga dapat meminta atasan untuk mengizinkan bekerja dari rumah atau mencari jam kerja yang lebih pendek dan fleksibel.

Selain itu, jangan melewati keguguran sendirian. Teman dan keluarga akan ada untuk mendukung Anda.

Anda juga dapat mengandalkan orang-orang di kantor yang dirasa dekat. Seperti yang dilansir dari Times of India, Jumat (14/2), dianjurkan berbicara dengan atasan atau atasan langsung Anda, meskipun Anda tidak ingin berbagi informasi dengan lebih banyak kolega.

Ahli obstetri & ginekologi Motherland Hospital Noida, Dr Karnika Tiwari mengatakan dengan berbagi kehilangan dengan atasan, Anda akan menciptakan sistem pendukung, di mana akan ada seseorang di tempat kerja yang akan mengerti mengapa Anda perlu lebih banyak waktu istirahat atau mengapa Anda harus pergi lebih awal tanpa mengarah ke pertanyaan yang canggung.

Jika tidak siap berbagi dengan mereka, Anda tidak perlu melakukannya. Anda bisa memilih mengendalikan jumlah informasi yang akan dibagikan.

Anda dapat meminta atasan atau teman terpercaya di antara rekan kerja untuk membagikan detail dan meminta privasi, jika Anda tidak siap menghadapi simpati dan pertanyaan dari rekan kerja lainnya.

Proses mengatasi keguguran dan kembali bekerja tidak sama untuk setiap wanita. Beberapa wanita mungkin merasa lebih mudah untuk kembali ke tugas dan tanggung jawab lama mereka sekaligus, sementara yang lain mungkin merasa tertekan dan tidak segera menangani pekerjaan.

Ada beberapa tips untuk menjaga kesejahteraan mental secara bertahap ketika Anda siap secara mental dan merasa cukup kuat. Misal, berbicaralah dengan seorang konselor, luangkan waktu untuk diri sendiri selama jam kantor, tetaplah sibuk tanpa terlalu terbebani dan pertahankan sikap positif.

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatasi kesedihan dan perasaan kehilangan yang muncul setelah keguguran. Waktu adalah faktor penyembuhan, maka dari satukan diri Anda dengan waktu, melangkah ke kehidupan baru dengan dukungan orang-orang yang Anda cintai dan kolega.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement