REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak 105 anak di Amerika Serikat (AS) telah meninggal akibat flu sepanjang musim ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan ini merupakan jumlah tertinggi kematian akibat flu pada anak sejak CDC mulai mencatat pada tahun 2004, kecuali untuk pandemi flu 2009.
Spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner, mengatakan musim ini merupakan musim flu yang tidak biasa. Proporsi anak-anak dan dewasa muda yang terserang flu, lebih tinggi dibandingkan populasi orang yang lebih tua.
Schaffner menduga, melonjaknya jumlah kematian anak akibat flu disebabkan oleh prevalensi influenza B sebelumnya dan meningkatnya kasus H1N1. Influenza B adalah jenis flu yang cenderung lebih umum pada anak-anak, sedangkan H1N1 adalah subtipe dari turunan influenza A yang juga lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.
"Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun di mana (influenza B) menjadi begitu umum begitu dini," kata Dr Buddy Creech, seorang profesor penyakit menular anak di Vanderbilt University Medical Center, dilansir di CNN, baru-baru ini.
Baik Schaffner maupun Creech tidak tahu mengapa lini masa influenza tahun ini sangat berbeda. "Itu membuat semua ahli virus influenza bingung," kata Schaffner.
Creech menduga, fenomena ini terkait dengan tidak adanya kesadaran orang tua terhadap gejala. Hal ini mengingat, influenza B dapat hadir dengan gejala yang tidak terduga sehingga orang tua mungkin tidak segera mencari perawatan.
Dia mengatakan seringkali influenza B cenderung menyebabkan gejala gastrointestinal dibandingkan influenza A, meskipun keduanya dapat terjadi pada anak kecil. "Beberapa orang tua tidak mengenali gejala-gejala ini sebagai bagian dari influenza, mungkin menunda perawatan," kata Creech.
Gejala gastrointestinal seperti muntah juga dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk mengambil antivirus yang dapat mempersingkat durasi flu. Sebagai upaya pencegahan, CDC merekomendasikan vaksin flu sebagai perlindungan substansial untuk anak-anak usia enam bulan hingga 17 tahun.
Schaffner juga mengatakan setiap orang harus mendapatkan vaksinasi, terutama karena flu dapat menyerang orang yang sehat dan menyebabkan penyakit parah. Setidaknya setengah dari anak-anak yang meninggal karena flu dinyatakan sehat.
Menurut dia, vaksin mungkin tidak sepenuhnya mencegah penyakit. "Tetapi jika Anda divaksinasi dan Anda masih terserang flu, kemungkinan besar Anda memiliki infeksi yang kurang parah. Risiko meninggal berkurang," jelas Schaffner.