Jumat 10 Jul 2015 17:07 WIB

Pola Berbuka Puasa yang Baik

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Berbuka puasa bersama
Foto: halalfocus
Berbuka puasa bersama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam berpuasa sangat penting dalam menjaga pola makan terutama saat berbuka puasa. Ada beberapa orang saat berbuka puasa langsung saja makan seperti "balas dendam" karena tidak makan sekitar 14 jam. Namun hal demikian baiknya dihindari.

Perhatian lebih perlu diberikan dalam hal mengonsumsi makanan saat berbuka puasa. Pasalnya selama berpuasa sistem pencernaan dalam tubuh cenderung mengurangi produksi enzim yang berguna untuk metabolisme hinga menimbulkan pengaruh cukup besar terhadap lapisan lendir di dalam tubuh.

Sehingga mengonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan ketika berbuka puasa bisa menyebabkan banyak masalah terhadap kesehatan tubuh seperti misalnya sakit perut, kembung serta diare. Waktu berbuka puasa digunakan sistem pencernaan tubuh untuk beradaptasi kembali dengan makanan dan minuman secara perlahan setelah tidak makan seharian.

Apabila dipaksa untuk langsung mengonsumsi makanan berat akan membuat sistem pencernaan bekerja keras mencerna makanan yang dikonsumsi dan akibatnya bisa fatal. Tapi dokter Adhisti Pritalina mengimbau penentuan makan besar ketika berbuka tentu terkait dengan kebiasaan individu.

"Jika memang langsung berbuka dengan makan besar, tidak ada larangan atau makan besarnya boleh dimulai setelah shalat maghrib atau sambil menunggu shalat isya bahkan setelah shalat tarawih," katanya kepada Republika. Asalkan tentunya tetap mempertahankan asupan gizi seimbang.

Biasakan juga makan secara perlahan karena dengan makan dan mengunyah secara perlahan hingga lembut bisa membantu sistem pencernaan bekerja tidak terlalu berat dalam mencerna makanan. Hal itu tentu menunjuang metabolisme berjalan lancar tanpa membuat sakit.

Berbuka puasa baiknya memang mengonsumsi makanan atau minuman yang manis dan lembut karena selama berpuasa tubuh pasti kehilangan banyak nutrisi dan energi. Makanan atau minuman yang mengandung gula akan mampu memberi asupan nutrisi dan energi dengan cepat sehingga tubuh akan kembali segar dalam waktu singkat.

"Boleh yang manis asal tidak berlebihan dan komposisi karbohidrat, protein, lemah sesuai porsi normal tidak perlu dikurangi," rinci dokter yang praktek di rumah sakit pusat pertamina tersebut.

Setelah itu wajib mengonsumsi cairan. Selama puasa biasakan berbuka dengan mengonsumsi jus buah atau sayuran segar serta hindari cairan atau minuman yang terlalu dingin karena minuman seperti itu akan membuat perut cepat kenyang. Dikhawatirkan bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan nafsu makan makanan yang bergizi dan berguna bagi tubuh. Akibatnya bisa dipastikan tubuh akan cepat lemas untuk berpuasa esok harinya.

Selain itu, berbukalah dengan porsi yang sedikit atau tidak terlalu banyak jadi tidak terlalu mengenyangkan. Disarankan pula berhenti makan saat mulai kenyang. Guna mencegah hal itu, bisa selingi dengan mengemil saja dengan rentang waktu jangan terlalu dekat dan sebisa mungkin hindari makan besar mendekati waktu tidur.

"Jika makan besarnya sehabis tarawih memang akan membuat waktu tidur malam jadi mundur dan terkadang bisa buat masih kenyang ketika sahur," imbaunya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement