REPUBLIKA.CO.ID, Kecanggihan teknologi tak bisa dipungkiri memang semakin mempermudah pekerjaan. Namun salah memanfaatkan teknologi juga bisa menjadi bumerang. Karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang tepat agar teknologi tersebut bisa termanfaatkan dengan maksimal.
Teknologi yang merambah ruang dapur saat ini sudah sangat banyak. Berbagai perlengkapan penunjang kerja di dapur sudah umum di temukan. Yang paling banyak, boleh jadi blender dan mixer. Alat ini boleh dibilang hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga.
Namun apakah sudah betul cara pemakaiannya? Untuk penggunaan blender, chef Stefu Santoso di sela membagi ilmu dalam cooking class di Culinaria Modena, mengatakan memblender bumbu memang harus menambahkan sedikit cairan ke dalam blender. Tujuannya agar bumbu-bumbu yang akan dihaluskan lebih mudah hancur.
Stefu mengatakan, cairan terbaik yang perlu ditambahkan adalah minyak. "Selama ini banyak yang memblender bumbu menambahkan air. Padahal seharusnya yang terbaik adalah menambahkan minyak, bukan air," jelas Stefu.
Chef yang juga memegang tampuk pimpinan di Asosiasi Chef Profesional di Indonesia ini mengatakan, air memang bisa membantu memperlancar gerak pisau untuk mencacah bumbu dalam blender. Namun saat proses memasak bumbu, air akan sedikit 'menganggu'. Saat bumbu ditumis misalnya, jika ingin bumbu terbaik maka kandungan air harus dihabiskan terlebih dahulu. "Jadi memasaknya akan lebih lama. Saat menumis bumbu, sebetulnya yang pertama itu menghabiskan airnya dulu, bukan menumis namanya. Jadi aroma tumisan bumbunya tidak keluar," kata Stefu.
Karena itu, dia menyarankan untuk memblender bumbu, pakailah minyak sebagai bahan cairan. Dengan menggunakan minyak, Stefu mengatakan saat menumis bumbu akan langsung diproses begitu masuk ke dalam wajan atau frying pan. "Untuk menumisnya tak perlu pakai minyak lagi atau cukup menambahkan sedikit saja," ujarnya.