REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Buat sebagian orang, belajar bahasa asing memang lebih mudah saat masih anak-anak. Namun, tidak bagi CEO Spotnight, David Bailey. Menurutnya, dengan sejumlah trik, orang yang sudah dewasa dapat dengan mudah menguasai berbagai bahasa asing. Bailey mengungkapkan pengalamannya saat belajar bahasa Prancis, yang hanya dilakukan selama 15 hari.
Bahasa Prancis memang bukan bahasa ibu buat Bailey. Lahir dan besar di London, Bailey menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya dalam percakapan sehari-hari. Namun, dengan serangkaian proses belajar, Bailey akhirnya bisa menguasai secara penuh bahasa Prancis. Bailey menuturkan, proses awal belajar bahasa Prancis adalah pada saat dirinya dan temannya pergi ke Prancis pada 2005 silam.
Pada saat itu, Bailey memang berniat belajar bahasa Prancis dan memutuskan untuk menetap sementara waktu di Desa Beaujolais. Di desa itu, tidak ada orang yang bisa berbahasa Inggris. Untuk memenuhi keinginannya bisa berbahasa Prancis, Bailey pun menetapkan sejumlah rutinitas yang dia lakukan setiap hari.
Pada pagi hari, Bailey biasanya menulis berbagai kata kerja dalam bahasa Prancis di selembar kertas. Aktivitas ini dilakukan Bailey selama 1,5 hingga dua jam. ''Dalam dua pekan, saya menghabiskan satu bundel kertas untuk menulis kata-kata tersebut. Saya percaya, dengan menulis dapat membantu saya dengan cepat mengingat sesuatu,'' tutur Bailey, seperti dikutip Time, Senin (24/7).
Sembari menulis, Bailey menambahkan, dia akan mendengarkan audio pelajaran bahasa Prancis. Lewat rekaman audio tersebut, Bailey dapat mengenali kesalahan-kesalahan yang kerap timbul saat orang belajar bahasa Prancis. Kemudian, pada sore hari, Bailey akan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Prancis. Aktivitas ini dapat membantu Bailey mengetahui intonasi dan penekanan dalam sebuah kata di bahasa Prancis.
Tidak hanya itu, Bailey juga meminta temannya untuk berbicara kepada dirinya dalam bahasa Prancis dalam setiap aktivitas. Hal ini membantu Bailey untuk bisa mengerti kata-kata atau ungkapan yang digunakan. Selain itu, Bailey juga membaca buku anak-anak dalam bahasa Prancis. Pada saat itu, Bailey memiliki buku "Charlie and the Chocolate Factory".
''Keuntungan yang didapat adalah, pertama, saya dapat mengerti kata-kata yang digunakan. Pasalnya, kata-kata yang digunakan di buku cerita anak-anak tidak terlalu rumit. Kedua, karena saya sudah mengetahui jalan cerita dari buku itu, saya bisa menebak sejumlah arti kata yang digunakan tanpa harus melihat ke kamus,'' tutur Bailey.
Kemudian pada sore hari, Bailey juga bisa membiasakan diri untuk menulis esay tentang dirinya dalam bahasa Prancis. Nantinya, esay tersebut diberikan kepada temannya untuk dikoreksi terkait penggunaan kata ataupun susunan kalimat. Setelah menghabiskan 17 hari dan menjalani rutinitas belajar bahasa Prancis di desa tersebut, Bailey akhirnya mencoba kemampuan berbahasa Prancisnya di Paris.
Hasilnya pun cukup mengejutkan. ''Saya bertemu dengan seorang gadis di Cafe dan berbincang dengan bahasa Prancis. Setelah beberapa lama, dia bertanya kepada saya, 'Sudah berapa lama Anda tinggal di Prancis?'. Saya menjawab,'Baru 17 hari,'. Dia pun terkejut dan mengira saya sudah tinggal di Prancis selama lebih dari satu tahun,'' tutur Bailey.
Setelah merasakan sendiri keberhasilan cara ini, Bailey pun menerapkannya untuk belajar bahasa asing yang lain, yaitu bahasa Spanyol. Saat ini, Bailey mengaku sudah menguasai dua bahasa tersebut secara baik.