REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai beli masyarakat memang meningkat tajam selama Ramadhan. Bahkan, aktivitas pembelian tidak lagi dilakukan secara tradisional, tapi juga secara daring.
Digital Marketing Research dan CRM Manager BliBli.com, Tabah Yudhananto, mengakui ada beberapa kategori barang pria yang hanya laku terjual, saat momen Ramadhan tiba. Sementara, ia mengungkapkan kalau hijab tidak melulu jadi komoditas penjualan, meski yang mendominasi masih berbau produk-produk halal.
"Untuk pria, baju koko dan perlengkapan doa ternyata cuma setahun sekali terbeli. Untuk wanita, tidak melulu hijab karena yang penting pakaian-pakaian yang lebih tertutup," kata pria yang akrab disapa Anto, di Google Indonesia Office, Kamis (19/5).
Khusus wanita, ia menuturkan peningkatan pembelian turut terjadi di kosmetik halal sebanyak dua hingga tiga kali lipat, mengalami perubahan dari yang mungkin biasanya disepelekan. Pembelian produk wanita, Anto mengatakan juga terjadi pada pembelian berbau kuliner. Penyebabnya bisa jadi karena keinginan menu berbeda setiap hari selama Ramadhan.
Dilihat dari statistik penjualan, Anto mengatakan kenaikan bisa terjadi lima kali lipat dari tahun lalu, dan bulan Mei sudah mengalami peningkatan dua kali lipat dari Januari dan Februari. Dari aspek kota, ia menuturkan Jakarta memang menjadi kota dengan jumlah pembelian seluler terbesar, tetapi menurun secara kontribusi.
Ia menambahkan, adaptasi tinggi justru terjadi di daerah-daerah luar Jawa, dengan Pulau Sumatra dan Kota Medan yang mengalami peningkatan paling tinggi. Hal itu ditambah dengan peningkatan adaptasi pembelian secara daring, dari Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.