Selasa 02 May 2017 08:48 WIB

Meja Kerja Anda Berantakan? Jangan Bereskan Dulu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Meja kerja
Foto: pixabay
Meja kerja

REPUBLIKA.CO.ID, Meja kerja yang kacau berantakan mungkin akan dicibir oleh kolega di kantor. Namun, hal itu tidak perlu membuat Anda terpaksa menatanya serapi mungkin karena studi terkini mengungkap temuan mencengangkan.

Tim peneliti dari University of Minnesota, AS, mencari tahu kaitan antara kinerja dan meja berantakan. Mereka melangsungkan eksperimen untuk membandingkan karyawan yang bekerja dengan meja kerja rapi versus tak beraturan.

Kathleen Vohs, pemimpin studi, memberi keterangan bahwa kedua kondisi meja kerja itu sama-sama punya dampak positif. Meja rapi mengarahkan orang untuk melakukan hal-hal baik, semisal tidak terlibat kejahatan, tidak membuang sampah, dan lebih murah hati.

Begitu pula dengan meja kerja berantakan seperti kertas berserakan dan tumpukan cangkir kopi, juga memberikan keluaran berharga. Kondisi 'kacau' disebut Vohs akan memantik ide segar, serta membuat pegawai lebih kreatif dan imajinatif.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, Vohs dan tim meminta partisipan menyelesaikan tugas tertentu. Sebagian melakukannya dengan meja masih tertata rapi, sedangkan sebagian lain merampungkan pekerjaan dengan meja yang tampak kacau.

"Lingkungan yang tidak semestinya mengilhami untuk terbebas dari tradisi, yang bisa menghasilkan wawasan baru; sementara lingkungan yang tertib mendorong konvensi dan 'main aman'," tutur Vohs, dilansir dari laman Stylist.

Ia berujar, hubungan kekacauan dengan ide segar sempat disebut sejumlah filsuf, termasuk pemikir Jerman Friedrich Nietzsche dan ilmuwan Albert Einstein. Einstein berkata, "Jika meja yang berantakan adalah tanda pikiran yang berantakan, maka apa tanda dari sebuah meja yang kosong?".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement