Selasa 27 Nov 2018 12:39 WIB

Hanya Ada Dua Tipe Perselingkuhan dalam Hubungan

Salah satu alasan paling umum adalah ketidakpuasan dalam pernikahan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Selingkuh (Illustrasi).
Selingkuh (Illustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan gelap, pengkhianatan, dan perselingkuhan tentunya menjadi momok bagi sebagian pasangan yang menjalin cinta. Setiap orang mengharapkan pasangan setia di kala suka dan duka.

Namun, kecurangan, pengkhianatan, dan perselingkuhan acap kali terjadi di sekitar kita. Hubungan setiap orang bergantung pada berbagai faktor. Meski begitu, pakar hubungan di Ashley Madison, Tammy Nelson menyatakan hanya ada dua jenis atau tipe kecurangan dalam sebuah hubungan. Ashley Madison adalah sebuah situs untuk pasangan menikah yang mencari selingkuhan.

Menurutnya, tipe pertama, pasangan secara terbuka memilih mengakhiri hubungan sebagai penolakan menghadapi masalah apa pun secara langsung. Menurutnya, kecurangan seperti itu lebih sering dilakukan wanita daripada pria. Perempuan dianggap tahu jika mereka tertangkap melakukan kecurangan, maka itu akan membawanya menuju ke akhir hubungan.

Dilansir laman The Independent, tipe perselingkuhan terbuka dianggap bisa menghemat waktu untuk mengakhiri hubungan. Peluang memperbaiki hubungan pun menjadi lebih sulit.

Jenis kecurangan kedua adalah yang lebih umum dilakukan pria. Tipe ini biasanya memilih perselingkuhan untuk mengisi bagian kehidupan mereka tanpa ikatan pernikahan.

Salah satu pasangan bisa jadi merasa seperti ada sesuatu yang hilang, baik secara seksual atau emosional. Perselingkuham dipilih melalui hubungan terlarang karena mereka takut mengalaminya dengan pasangan mereka.

Jenis orang seperti ini mungkin tidak ingin mengakhiri hubungan yang ada, tetapi lebih cenderung mencari untuk memadamkan keinginan yang tidak terpuaskan. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak dapat dipenuhi oleh pasangan mereka saat ini.

Peneliti Ashley Madison mengungkapkan alasan paling umum orang-orang mendaftar ke situsnya adalah karena mereka merasa pernikahan mereka telah kehilangan auranya. Namun, penelitian juga menjelaskan kecurangan juga bisa diakibatkan faktor tergoda oleh pihak ketiga, sesuatu yang juga lebih umum dilakukan pria.

Pria membutuhkan lebih banyak validasi daripada wanita. Jadi mereka akan berkhianat jika mereka mendapat perhatian dari orang lain.

Suami yang berselingkuh merasa lebih muda dan lebih jantan. Ini bisa sangat umum ketika pasangan sudah memiliki anak-anak.

“Cukup sering mereka merasa istri mereka telah kehilangan minat pada mereka, terutama ketika anak-anak menjadi prioritas baru," tulis penelitian.

Maka dari itu, hasil penelitian ini bisa menjadi dorongan yang besar agar para istri membuat suami merasa masih sangat diinginkan dalam berumah tangga. Adapun studi YouGov dari 2015 mengungkapkan satu dari lima orang dewasa Inggris telah berselingkuh. Jajak pendapat juga mengungkapkan laki-laki lebih cenderung memiliki alasan karena ketidakpuasan seksual, sedangkan perempuan kebanyakan menyoal emosional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement