REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 4, Didik Junaidi Rachbini meminta Gubernur Fauzi Bowo (Foke) tidak mengklaim bahwa proyek Banjir Kanal Timur (BKT) adalah berkat kesuksesan kepemimpinannya.
"BKT itu adalah proyek nasional dari pemerintah pusat, jadi jangan diklaim kesuksesan Gubernur DKI," ujar Didik dalam diskusi 'Mimpi Masa Depan Jakarta: Modern, Berbudaya dan Ramah Lingkungan' yang dilaksanakan Center for Information and Development Studies (CIDES) di Jakarta, Selasa (12/6).
Didik mengaku mengetahui betul proses proyek BKT tersebut.
"Saya dulu kan anggota DPR RI yang ikut membahas proyek pemerintah pusat yaitu BKT pada 2003," jelas Cawagub yang berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid ini.
Jadi Didik meminta klaim bahwa BKT adalah kesuksesan dan hasil proyek dari Gubernur DKI tidak digaungkan.
Proyek BKT dimulai pada 2003 dan selesai akhir 2011. Proyek BKT ini menelan anggaran Rp 5 trilun. Proyek ini membentang sejauh 23,5 kilometer dan memotong lima aliran sungai di Jakarta Timur.
Sungai itu adalah Sungai Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung. BKT juga melintasi 13 kelurahan yang terbagi dari dua kelurahan di Jakarta Utara dan 11 di Jakarta Timur.