REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa Jakarta layaknya dipimpin oleh seorang santri, dalam kampanyenya di kawasan Jakarta Utara, Rabu (27/6).
"Ibukota Indonesia, Jakarta, dulu dibangun oleh pangeran Jayakarta atau yang lebih dikenal dengan Fatahilah yang merupakan seorang santri. Untuk itu kenapa tidak sekarang Jakarta juga dipimpin oleh seorang santri," ujar Hidayat dalam orasinya.
Pada hari ketiga kampanye terbuka menuju Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) DKI Jakarta yang akan dilakukan tanggal 11 Juli 2012 mendatang, Hidayat juga menjelaskan berbagai program yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai orang nomor satu di Ibukota.
Dalam kampanyenya, Hidayat sengaja mengunjungi sejumlah pasar dan pemukiman padat penduduk dengan berjalan kaki, naik motor dan menggunakan andong.
Hidayat mengatakan bahwa usahanya menggunakan cara tersebut dapat mendekatkan dirinya dengan warga Jakarta yang akan memilihnya.
Salah satu pasar yang sempat disambanginya adalah pasar kaget Koja, jakarta Utara, dimana dia mendengarkan pendapat para pedagang pasar yang mengeluhkan harga sewa yang mahal namun dengan kondisi yang kurang terawat serta jarang pembeli.
"Membuktikan bahwa seharusnya pemimpin itu dekat dengan rakyat, Jakarta butuh pemimpin yang ramah, bukan yang pemarah," ujar Hidayat.
Untuk itu, Hidayat menegaskan agar warga Jakarta agar tidak lupa untuk mecoblos batik oranye pada Pilkada DKI Jakarta 11 Juli mendatang.
Selain itu, Hidayat juga menambahkan bahwa dirinya hanya memerlukan 51 persen dukungan dari warga Jakarta untuk membawa dirinya menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Selain itu, pasangan calon gubernur nomor empat ini juga dijadwalkan untuk melakukan kampanye Rapat Umum terbuka di GOR (Gelanggang Olah Raga) Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan pada Ahad 1 Juli 2012