REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Dua lembaga penyiaran publik yang didanai pemerintah Australia, yakni ABC dan SBS dimungkinkan untuk bekerja sama. Beberapa aspek mungkin saja digabungkan. Hal ini dilakukan setelah pemerintah memotong anggaran kedua lembaga tersebut dalam APBN tahun 2014 ini.
Awal Mei 2014 lalu, Pemerintahan PM Tony Abbott memangkas anggaran untuk dua lembaga penyiaran publik, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan Special Broadcasting Service (SBS).
Jumlah yang dipangkas pun mencapai 43,5 juta dollar dari kedua stasiun tesebut, dengan tiap-tiap lembaga mengalami potongan dana sebanyak satu persen. Pemerintah Australia mengatakan bahwa uang tersebut bisa dianggap sebagai 'uang muka' untuk tabungan di masa datang. Keputusan pemerintah ini menyusul tinjauan yang dilakukan soal efisiensi kedua lembaga penyiaran publik tersebut.
Laporan terakhir dari tinjauan ini kini telah dipegang oleh jajaran direksi ABC dan SBS, tetapi tidak akan dilaporkan kepada masyarakat luas. Kajian setebal 146 halaman, dengan membahas 48 area yang berbeda, mengidentifikasi lima area yang disebut-sebut dapat menempuh upaya untuk efisiensi. Termasuk yang dibahas adalah penggabungan beberapa aspek operasional dari SBS dan ABC, menghentikan teknologi lama, dan menemukan cara-cara baru untuk ABC untuk bisa menghasilkan uang sendiri.
Laporan tersebut juga mengatakan meski ada penggabungan beberapa aspek dari ABC dan SBS, tetapi keduanya dipastikan harus mempertahankan identitas program yang terpisah dan unik.
Sementara itu, Kamis (29/05), Kepala SBS telah memperingatkan siaran Tour de France dan Piala Dunia kini menjadi terancam sebagai akibat pemotongan anggaran mereka.
Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus