Rabu 06 Dec 2017 09:57 WIB

Banjir Rob Landa Kampung Nelayan di Pamekasan

Red: Esthi Maharani
Nelayan yang tidak melaut memperbaiki jaring di Pelabuhan Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (28/11). Sebagian nelayan di daerah itu tidak melaut menyusul peringatan BMKG terkait Badai Siklon Tropis yang meliputi sejumlah daerah di Indonesia termasuk Jawa Timur dengan potensi tinggi gelombang antara 2,5 meter hingga enam meter.
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Nelayan yang tidak melaut memperbaiki jaring di Pelabuhan Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (28/11). Sebagian nelayan di daerah itu tidak melaut menyusul peringatan BMKG terkait Badai Siklon Tropis yang meliputi sejumlah daerah di Indonesia termasuk Jawa Timur dengan potensi tinggi gelombang antara 2,5 meter hingga enam meter.

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Banjir rob melanda perkampungan nelayan di sekitar pesisir Pantai Jumiang, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (6/12), sekitar pukul 01.00 WIB. Banjir akibat naiknya air laut pasang itu menyebabkan perkampungan warga di Pantai Jumiang, dan di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, tergenang air.

Selain menggenangi perkampungan warga, banjir rob di kampung nelayan di sekitar pantai Jumiang dan Dusun Kotasek itu juga menggenangi lembaga pendidikan.

"Sekolah yang tergenang adalah SDN V Desa Tanjung, karena lokasinya memang di pesisir pantai," kata koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono per telepon, Rabu pagi.

Kampung nelayan yang tinggal di sekitar pantai Jumiang di Desa Tanjung itu merupakan perkampungan yang sering terjadi banjir rob. Rumah-rumah penduduk di kampung itu memang kebanyakan seperti rumah gadang, sehingga apabila terjadi banjir rob warga tetap bisa istirahat dan tidak mengungsi ke tempat lain.

Menurut Budi Cahyono, banjir rob di Kampung Jumiang dan Kampung Kotasek itu sebenarnya tidak hanya saat ini saja, akan tetapi juga pada Selasa (5/12) malam. "Tapi kemarin tidak separah saat ini dan banjir rob tidak sampai masuk pekarangan rumah warga hingga genangan tinggi seperti ini," ujar Budi.

Oleh karenanya TRC BPBD Pemkab Pamekasan kini terus melakukan pemantauan bersama tim dari TNI dan Polres Pamekasan, mengantisipasi kemungkinan banjir lebih besar. "Memang berdasarkan prakiraan cuaca potensi banjir rob hari ini terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Pamekasan ini," ujarnya, menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement