Sabtu 22 Sep 2018 21:28 WIB

WCC Tinjau Penetapan Yogya sebagai Kota Batik Dunia

Batik merupakan suatu kerajinan yang istimewa yang negara lain tidak punya.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Dekranas DIY, GKR Hemas.
Foto: Neni Ridarineni.
Ketua Dekranas DIY, GKR Hemas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejak 2014, Yogyakarta ditetapkan menjadi Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Batuk Dunia atau WCC (World Craft Council).Setelah itu, setiap dua tahun sekali, predikat tersebut harus ditinjau kembali apakah Yogyakarta tetap layak menjadi kota batik dunia atau tidak.

Tahun ini, WCC akan melakukan peninjauan kembali Yogyakarta sebagai kota batik dunia. ‘’Kita harus pertahankan Yogyakarta masih menjadi Kota Batik Dunia,’’ kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) DIY,  GKR Hemas,  usai melakukan pertemuan  terkait Jogja International Batik Biennale (JIBB) di Kepatihan Yogyakarta.

Untuk mempertahankan Yogyakarta sebagai kota Batik Dunia, pihaknya menyelenggarakan JIBB yang puncaknya berlangsung 2-6 Oktober 2018. Kegiatannya antara lain simposum nasional dan internasional serta workshop tentang batik dengan tema 'Batik untuk Keberlanjutan'.

Jadi, kata Gusti Ratu (panggilan akrab GKR Hemas), batik itu harus diturunkan dengan benar yang dalam hal ini yakni  batik tradisional. “Sekarang ini kan batik macam-macam. Kita juga harus memperkenalkan kepada masyarakat apakah batik printing, batik cap, dan batik tulis. Karena kebanyakan masyarakat belum paham,”jelasnya.

Untuk membedakan antara batik printing dengan batik tulis dan cap, Gusti Ratu berharap agar pemerintah daerah memberikan  aturan bahwa di sepanjang Malioboro produk batik printing ditempatkan tersendiri. Supaya hal ini memberikan pelajaran kepada masyarakat agar batik tulis tidak hilang.

Lebih lanjut permaisuri Raja Keraton Yogyakarta ini mengatakan batik merupakan suatu kerajinan yang istimewa yang negara lain tidak punya. Dalam simposium tentang batik yang akan digelar di awal Oktober nanti, juga akan menghadirkan sekolah yang menyelenggarakan pelatihan membatik untuk siswanya yakni dari SMP Steladuce dan SMPN 5 Yogyakarta.

 

Ia menambahkan, nantinya WCC akan menilai sejumlah hal, historisnya yang masih kuat, pendidikan kepada generasi muda terkait batik, hingga upaya-upaya pelestarian batik. ‘’Mudah-mudahan predikat Kota Batik Dunia tidak berpindah ke kota lain,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun.

(QS. Al-Kahf ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement