REPUBLIKA.CO.ID, SAWANGAN -- Persoalan lalu lintas dan minimnya trotoar menjadi makanan sehari-hari warga Sawangan, Depok, Jawa Barat. Warga meminta Pemerintah Depok segera merealisasikan rencana pelebaran jalan dan pembuatan trotoar di Sawangan.
Apalagi, kata Mahfud (28 tahun), warga Pancoran Mas, di sekitar Jl Sawangan berdiri banyak sekolah, dari TK sampai SMA. Anak-anak sekolah yang seharusnya merasa aman dan nyaman berjalan di trotoar, sambung dia, tidak bisa menikmati itu.
"Akibatnya, untuk sekolah-sekolah tertentu terpaksa anak-anak sekolahnya diantar pakai mobil. Macet pun tak terhindarkan," kata Mahfud yang sehari-hari bekerja sebagai trainier di Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Padahal, jika ada trotoar, Mahfud merasa yakin kemacetan bisa dikurangi terutama di pagi hari dan pas jam pulang sekolah. orang tua yang membawa mobil bisa memparkir kendaraannya di tempat lain seperti di Depok Town Centre (DTC).
Hal senada disampaikan Mira (29 tahun), ibu rumah tangga yang selalu mengantar sekolah putrinya. "Jika ada trotoar saya tentu tidak akan memparkir mobil di sekolah. Saya pilih parkir di DTC, tinggal jalan saja," kata dia.
Jalan Raya Sawangan selain sempit dan tidak lagi menampung jumlah kendaraan, juga mengalami kerusakan parah. Pada sisi kiri dan kanan jalan ini tidak memiliki trotoar yang merupakan hak pejalan kaki.