REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) nampaknya mulai goyah untuk tetap maju melalui jalur independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok dikabarkan akan mendeklarasikan diri maju melalui Parpol dalam waktu dekat.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Muradi menilai maju melalui jalur partai politik (Parpol) adalah pilihan yang tepat bagi Ahok. Sebab hal tersebut menyangkut soal stabilitas politik yang Ahok ia lakukan.

Menurutnya turbulensi kondisi politik pada 2017 hingga 2023 akan lebih kompleks. Untuk itu, DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpinan yang pintar dan berani.

"Dengan maju lewat parpol, Ahok tidak akan lagi membuang energi, misalnya untuk berdebat soal ABPD DKI Jakarta," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (27/7).

Bersama parpol, Ahok mempunyai 'garansi'. Problem Ahok selama ini yang sulit ia kendalikan adalah soal emosi. Dengan emosi yang meletup-letup seperti itu, akan berat jika Ahok maju lewat jalur independen.

Muradi memprediksi, akan ada pertarungan eksistensi antara parpol dengan para relawan non-parpol pendukung Ahok.

Ia melanjutkan, Ahok harus benar-benar memikirkan secara matang soal jalur yang akan dipilihnya. "Perlu langkah cerdas, bukan cuma ego politik. Kalau salah hitung, bisa jeblos," ujarnya.

Dikabarkan Ahok berencana mendeklarasikan jalur apa yang akan dipilihnya. Ketiga partai pendukung Ahok, yakni Nasdem, Golkar, dan Hanura direncakan juga akan hadir.

Ahok sempat yakin akan maju lewat jalur independen karena tak ingin mengecewakan Teman Ahok. Namun belakangan keyakinan Ahok seolah goyah.

Hal ini terlihat dari Ahok yang mempertanyakan kembali kepada Teman Ahok, apakah akan mengambil jalur mudah lewat parpol, atau mengambil jalur yang lebih sulit melalui jalur independen. Sebab jika lewat jalur independen maka akan ada verifikasi yang memakan waktu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika