Jumat 23 Oct 2015 13:33 WIB

Jokowi Putuskan Tingkatkan Pengendalian Karhutla

Warga berjalan menembus kabut asap di kawasan Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10).
Foto: ANTARA FOTO/Ronny NT
Warga berjalan menembus kabut asap di kawasan Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat terbatas Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri selain membahas penanganan asap kebakaran lahan, juga mengenai penanggulangan dampaknya.

"Rapat terbatas yang dipimpin secara langsung oleh Presiden berkaitan dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang kemudian selalu kita konotasikan dengan asap, kali ini bukan hanya membahas persoalan asap, tapi juga dampak yang ditimbulkan," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jumat (23/10).

Menurut Pramono, Presiden memutuskan untuk meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di bawah koordinasi Menkopolhukam. Menkopolhukam yang awalnya dijadwalkan ikut serta dalam kunjungan kenegaraan Presiden ke Amerika Serikat dibatalkan karena harus menyelesaikan dan bertanggung jawab di lapangan.

"Maka besok pagi beliau juga akan terbang ke Kalimantan dengan Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, dan lainnya," ujar Pramono.

Menurut Pramono terdapat 21 jajaran yang dikoordinasikan oleh Menkopolhukam untuk mengoordinasikan upaya mengurangi dampak mulai dari tingkat Menko sampai dengan tingkat bupati/wali kota, termasuk juga dengan jajaran menteri, Panglima TNI, Kapolri, dan sebagainya.

Menkopolhukam dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara lansung kepada Presiden dan diharapkan akan lebih memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan.

Selain itu Presiden telah meminta kepada Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan untuk mempersiapkan langkah-langkah yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement