Ahad 17 Aug 2014 16:48 WIB

Jokowi Nilai Subsidi di RAPBN 2015 Terlalu Besar

Red: Erik Purnama Putra
Presiden terpilih Jokowi didampingi Rini M Soemarno saat meresmikan kantor transisi di Menteng, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden terpilih Jokowi didampingi Rini M Soemarno saat meresmikan kantor transisi di Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo masih mempelajari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang kini diajukan oleh Pemerintah kepada DPR RI untuk kemudian dibahas dan disahkan.

"Masih kita pelajari, menurut saya subsidinya terlalu besar," kata Joko Widodo yang hadir dalam upacara peringatan mengenang detik-detik proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Ahad (17/8).

Ia mengatakan ada beberapa sektor yang dapat diefesienkan sehingga ruang fiskal akan semakin lebar. Salah satu yang dicontohkannya adalah mengenai bahan bakar untuk pembangkit listrik PLN dari minyak bumi ke batu bara.

"Contoh PLN, BBM diganti ke batubara. Itu bisa efesienkan Rp 60 triliun hingga Rp 70 triliun," kata mantan wali kota Solo tersebut.

Ia mengharapkan dalam pemerintahan mendatang porsi untuk anggaran pembangunan bisa lebih besar dibandingkan porsi untuk anggaran rutin atau subsidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement