Jumat 17 Oct 2014 18:48 WIB

Arsip 10 Tahun Pemerintahan SBY Jadi Memori Kolektif Bangsa

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY bersama  Joko Widodo  menyapa sejumlah tamu dan undangan usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10).(Antara/Widodo S.Jusuf)
Foto: Antara/Widodo S.Jusuf
Presiden SBY bersama Joko Widodo menyapa sejumlah tamu dan undangan usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10).(Antara/Widodo S.Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri acara penyerahan arsip sepuluh tahun pemerintahan Presiden SBY kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/10). 

Turut hadir dalam acara antara lain Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala ANRI Mustari Irawan dan sejumlah undangan lainnya. 

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan berita acara antara Mensesneg Sudi Silalahi dan Kepala ANRI Mustari Irawan diikuti dengan penyerahan salah satu bundel arsip statis yang telah dikumpulkan Tim Penyiapan Materi kepada ANRI.

Dalam sambutannya, Mensesneg Sudi Silalahi menjelaskan, arsip sepuluh tahun pemerintahan Presiden SBY dikumpulkan Tim Penyiapan Materi yang dibentuk pada Juni 2014 dan berada di bawah kendali Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono.

Komponen tim terdiri dari tim buku, tim liputan, tim audio video hingga tim khusus yang mengumpulkan arsip-arsip tertentu.

Jumlah arsip statis yang dikumpulkan oleh Tim Penyiapan Materi mencapai 500 bundel, termasuk di dalamnya antara lain dokumen undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, keputusan presiden, instruksi presiden, dokumentasi pertemuan presiden, surat-surat resmi, naskah pidato dan buku serta artikel yang ditulis SBY selama menjadi presiden.

Kepala ANRI Mustari Irawan menjelaskan, setelah kumpulan arsip diserahkan, ANRI akan menyimpan secara khusus.  "Karena kami kan punya storage (tempat penyimpanan) yang khusus, yang suhu dan kelembabannya kami jaga," ujar Irawan.

Setelah itu, ANRI akan membuatkan akses jalan masuk kepada publik sehingga bisa melihat secara langsung arsip-arsip yang telah dikumpulkan.

"Karena inti dari arsip statis pada dasarnya sesuai UU 43/2009 itu terbuka untuk publik. Tapi, jika ada hal-hal yang menurut Setneg, tidak boleh disampaikan, kami akan cross check dan koordinasikan dengan Setneg. Karena ini kan banyak arsipnya, ada MoU, perjanjian bilateral, keppres, ada memang hal-hal yang bisa kita sampaikan kepada masyarakat tentang aktivitas presiden selama sepuluh tahun," kata Irawan. 

Menurut Irawan, arsip pemerintahan sepuluh tahun Presiden SBY krusial bagi perjalanan sejarah bangsa.  "Ini penting karena ini akan jadi memori kolektif bangsa. Saya kira nanti untuk presiden yang akan datang barang kali juga perlu memberikan ke arsip nasional sebagai pertanggungjawaban dari seluruh kegiatan selama menjadi presiden," ujar Irawan.

Tambahan Data Arsip yang diserahkan kepada ANRI:

- undang-undang disertai ampres 120 buku dilengkapi CD

- Perppu 33 buku dilengkapi CD

- keppres Grasi, ektradisi, dan naturalisasi 75 buku dilengkapi CD

- PP dari 2004-2014 220 buku, dilengkapi soft copy

- Perpres 80 buku 2 CD

- Keppres 55 buku dengan soft copy 2 CD

- Keppres tentang perjalanan luar negeri 5 buku

- Keppres pejabat negara, pejabat struktural/fungsional serta surat presiden terkait gelar tanda jasa dan TNI/Polri

- keppres Kode P 50 buku (2005-2014, dan 1 flashdisk

- Keppres M (mutasi) 55 buku (2004_2014)

- keppres pengangkatan TNI/Polri 201 buku dan soft copy

- Risalah gelar kepahlawanan 5 buku dan soft copy

- Inpres 55 buku dan 2 CD

- Ratifikasi perangkat hukum termasuk dalam UU

- Perjanian internasional termauk agreement

- MoU: daftar perjanjian internasional pemerintah dgn negara lain, organisasi lain dan kerjasama di kawasna asean 535

buku

- Mou daftar perjajian internasional (multilateral 70 buku)

- Agreement daftar perjanjian internasional pemerintah RI dengan negara lain, organisasi lain, dan kerja sama di kawasan ASEAN 535 buku

- daftar perjanjian internaional (multilateral) 70 uku

- Pidato dalam negeri: pidato kenegaraan dan keterangan tentang RUU APBN 100 buku kecil, 35 buku besar

- pidato LN: pidato LN 96 buku

- buku himpunan pidato presiden 160 buku (2004-2009)

- buku himpuan pidato presiden (2009-2013) 85 buku

- bunga rampai artikel SBY di media massa 5 buku

- wawancara presiden dgn media masing (3 buku), media nasional 6 buku

- Album foto SBY (2006-2008). 212 buku

Biaya pengeluaran Rp 295.996.848

Anggaran termahal:

Biaya pekerjaan pencetakan dan penjilidan risalah, transkrip sidang kabinet dan rapat terbatas Rp 112 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement