Selasa 05 Jul 2016 13:34 WIB

'Bom di Arab Saudi tak Bersumber dari Ajaran Islam'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Citra Listya Rini
Asap hitam membumbung setelah ledakan bom di luar lingkungan kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (4/7).
Foto: EPA/Saudi Press Agency
Asap hitam membumbung setelah ledakan bom di luar lingkungan kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA   -- Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di tiga kota di Arab Saudi. Khususnya yang terjadi di kawasan Masjid Nabawi di Madinah menjelang kaum Muslimin berbuka puasa, Senin (4/7).

“Tidak ada kebaikan sedikit pun dari bom bunuh diri ini, yang dilakukan pada bulan yang suci dan hanya berjarak 400-500 meter dari Masjid dan Makam Nabi," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Selasa (5/7).

Bagi Gerakan Pemuda Ansor, aksi bom bunuh diri tersebut merupakan tindakan terorisme yang tidak bersumber dari spirit dan kebenaran hakiki ajaran Islam. GP Ansor pun menyerukan jihad melawan segala bentuk terorisme, radikalisme dan kekerasan, apapun motif dan pelakunya.

Baca juga: Kota Madinah Diguncang Bom Bunuh Diri

Menyikapi peristiwa tersebut, Gerakan Pemuda Ansor mengajak umat Islam bersatu, meningkatkan ukhuwah Islamiyyah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Kami mengimbau kepada seluruh kader GP Ansor dan kaum Muslimin agar melaksanakan shalat ghaib untuk mendoakan para korban aksi bom bunuh diri di tiga kota di Arab Saudi, yaitu di Madinah, Jeddah dan Qatif," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement