Senin 04 Feb 2013 13:11 WIB

Ibu Minum Kopi, Bayi Jadi Susah Tidur?

Menyusui. Ilustrasi
Foto: .
Menyusui. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Pola tidur bayi diduga tak terganggu cuma karena ibunya me minum satu atau dua ge las kopi per hari. Demikian juga kon disi bayi saat di kandungan. Dugaan tersebut merujuk studi di Brasil yang melibatkan hampir 900 ibu yang baru saja melahirkan. Berbagai studi selama ber ta hun-tahun memang menghasilkan beragam kesimpulan mengenai dam pak asupan kafein selama kehamilan. Yaitu terkait peningkatan ri siko keguguran atau kelahiran pra dini. Tapi, studi lebih lanjut telah ga gal memperlihatkan peningkatan risiko apa pun.

Risiko gangguan tidur pada bayi akibat hobi ibu minum kopi, selama ini tak banyak diteliti. Namun, Ina San tos dan timnya dari Federal University of Pelotas di Brasil, mendapatkan asupan kafein ibu dalam jum lah wajar tak mengganggu bayi, baik pada masa hamil maupun menyusui.

"Konsumsi kafein selama kehamilan dan oleh ibu yang sedang mengurus anak tampaknya tak memiliki konsekuensi terhadap tidur bayi sampai usia tiga bulan," ungkap Santos dalam laporannya. Wawancara dilakukan pada 885 ibu yang ba ru melahirkan atau memiliki bayi sampai umur tiga bulan. Pertanyaan yang diajukan adalah jumlah asupan kopi dan kebiasaan tidur bayi.

Dari semua ibu baru itu cuma satu yang mengatakan tidak mengonsumsi minuman berkafein selama hamil. Sebanyak 20 persen ibu dianggap sebagai penggemar berat kafein, setidaknya minum 300 miligram per hari, sekitar dua gelas ko pi sehari. Cuma sedikit di atas 14 persen ibu baru, yang melaporkan asupan banyak kafein selama tiga bulan setelah mereka melahirkan.

Secara keseluruhan, penelitian itu tak mendapatkan kaitan jelas antara asupan kafein dan kemungkinan gangguan tidur pada bayi. Hampir 15 persen ibu mengatakan bayi mereka hingga umur tiga bulan terbangun tiga kali per malam. Jumlah itu sudah dianggap sering. Pada ibu penggemar kopi pun tidak ditemukan statistik yang melebihi kondisi bayi dari ibu bukan penggemar berat kafein.

"Saya kira laporan ini menambah tumpukan literatur, dan menyatakan konsumsi kafein dalam jumlah sedang selama kehamilan biasanya aman," kata William Barth, kepala unit obat ibu-anak Massachusetts General Hospital di Boston. Dalam penelitian terpisah pada 2010, Bart menyatakan konsumsi 200 gram miligram kafein per hari tidak berisiko pada kehamilan. Satu atau dua cangkir kopi per hari selama kehamilan masih dianggap aman, tapi belum ada penelitian untuk konsumsi kafein dalam jumlah lebih banyak.

Dampak asupan kafein sampai 300 miligram, juga dinilai tak me nimbulkan masalah bagi ibu menyusui. "Setidaknya pada bayi sehat yang lahir dalam usia kehamilan penuh," kata Lauren Hanley, dokter kandungan di Massachusetts General. Hanya bayi yang lahir pradini atau baru saja dilahirkan, diduga masih lamban mencerna kafein dan mungkin menjadi lebih sensitif terhadap kandungan kafein di air susu ibu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement