REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak umumnya suka ngemil. Sebagai orangtua, Anda boleh-boleh saja menuruti keinginannya. Tapi ingat, Anda mesti selektif dalam memilih camilan untuk si kecil. Jangan sampai ia ngemil terlalu banyak. Hindarkan pula snack atau camilan yang hanya memanjakan lidah, namun miskin nutrisi.
Anak-anak yang tengah dalam masa pertumbuhan, membutuhkan banyak gizi dan kalori untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Tapi ukuran perut anak-anak umumnya masih kecil sehingga tidak dapat menampung banyak makanan pada satu kali makan. Di sinilah peran camilan menjadi penting. Artinya, camilan harus mampu melengkapi gizi dari makanan utama.
Tapi bagaimana caranya menyajikan camilan yang sehat dan sarat gizi? Tips dari Jodie Shield RD, penulis buku American Dietetic Association Guide to Healthy Eating for Kids, berikut ini mudah-mudahan bisa membantu Anda.
* Tepat waktu
Ada satu pegangan untuk Anda yaitu: camilan harus menjadi pelengkap, dan bukan pengganti, makanan utama. Untuk ini, berikanlah camilan yang umumnya berbentuk makanan kecil ini pada waktu yang teratur setiap harinya. Misalnya sekitar satu setengah jam sebelum makan besar.
* Sajikan di dapur
Banyak orangtua yang belum mengetahui hal ini. Sebaliknya, mereka umumnya memberikan camilan di ruang lain, terutama di ruang santai sembari menonton televisi atau bermain video game. Padahal, hal inilah yang mestinya dihindari. Sebab, ngemil sembari nonton televisi atau main game di komputer bisa membuat si anak terlena dan akibatnya makan terlalu banyak. Bila ini kerap terjadi, obesitas (kegemukan) akan mengancam.
* Maksimalkan gizi
Agar bisa memberi asupan gizi yang maksimal, camilan harus mengandung setidaknya dua kelompok makanan. Di antara contoh makanan kecil yang sehat bagi anak adalah kroket, pastel, mini pizza, atau kue isi keju. Es buah yang kaya vitamin juga bisa Anda berikan.
* Model yang baik
Orangtua harus menjadi model yang baik bagi anaknya. Artinya, Anda tak dapat mengajari si kecil untuk makan jajanan yang sehat kalau Anda sendiri tak melakukannya. Misalnya saja, Anda meminta anak agar jangan terlalu banyak makan permen, sementara Anda mengatakan itu sembari mengunyah permen. Dijamin, si kecil tak akan menggubris nasehat Anda.
* Perhatikan penempatan
Apakah anak Anda sudah cukup umur dan mampu mengambil sendiri makanan ringan yang tersimpan di lemari? Jika ya, artinya kapan pun ia ingin ngemil, ia akan mengambil sendiri jajanan di lemari itu. Untuk itu, Anda mesti memasang strategi. Tempatkan jajanan yang bergizi di bagian depan dan tengah lemari itu agar lebih mudah dijangkau. Sebaliknya, jajanan yang kurang bergizi seperti permen atau kripik diletakkan di tempat tersembunyi yang tak terlihat oleh anak
* Tingkatkan protein
Protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak. Karena itu, selalu sertakan bahan-bahan yang mengandung protein pada jajanan si kecil misalnya keju, selai kacang, ikan tuna, susu, dan sebagainya.
* Cegah kerusakan gigi
Doronglah anak untuk menyikat gigi -- paling tidak berkumur -- sehabis ngemil.