REPUBLIKA.CO.ID, Bagi penderita osteoporosis, tidak perlu cemas. Dari penelitian yang dilakukan oleh dr Sadoso di tempat olahraga yang khusus untuk penderita osteoporosis dan sudah usia lanjut, ternyata penyakit ini bisa berkurang berkat olahraga.
Ini terbukti dari hasil penelitian pada pasien yang kemudian diberi senam osteoporosis selama enam bulan dibawah pengawasan dokter Sadoso sendiri. Setelah enam bulan mereka diperiksa lagi, ternyata kepadatan tulangnya tidak menurun lagi.
Padahal secara statistik kepadatan tulang usia lanjut akan menurun, bahkan ada yang kepadatan tulangnya meningkat. Walaupun sudah osteoporosis tetap bisa berolahraga dengan obat-obatan tertentu supaya tidak tambah keropos tulangnya, tutur dr Tanya TM Rotikan, SpKO, dari Bagian Kedokteran Olahraga FKUI.
Namun demikian, kata Tanya, pada pasien osteoporosis pasca menopause, terdapat kecenderungan mudah patah pada beberapa tulang tubuh, yaitu tulang punggung, leher, tulang paha dan tulang pengumpil (radius) di area pergelangan tangan, serta kadang tulang lengan atas.
Karena itu pada lanjut usia sebaikya dilakukan pemeriksaan medis dahulu untuk mengetahui adanya penyakit atau keterbatasan yang lain yang perlu diperhatikan.
Di samping osteoartritis, pada usia lanjut juga seringkali mengalami osteoartritis. Penderita osteoartritis juga harus berolahraga bila sedang dalam keadaan tenang dan tidak ada serangan. Tujuannya untuk menguatkan otot-otot bagian yang lain dan juga supaya tidak terkena osteoporosis.
Osteoartritis merupakan radang hipertrofik tulang sendi-sendi yang menyangga berat badan. Biasanya terjadi di lutut karena proses penuaan dari tulang. Pada saat terjadi serangan akut, kalau jalan sakit, merah, bengkak karena aus tulangnya, tulang rawannya kurang, ada perkapuran, sehingga tidak bisa berolahraga, dan perlu obat-obatan radang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika