Selasa 06 May 2014 16:43 WIB

Apa yang Dimakan Ibu dan Dampaknya ke Bayi

Ibu dan bayi
Foto: Reuters
Ibu dan bayi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika hamil banyak perempuan yang berjuang dengan selera makannya. Beberapa menderita karena selalu mual hingga tak bisa makan. Beberapa lainnya berjuang dengan nafsu makan yang bisa dikontrol hingga berat badan pun melambung di atas batas yang dianjurkan.

Saat bayi telah lahir dan ibu masuk periode menyusui, sangat penting bagi ibu untuk tetap makan dengan baik. Yang dimaksud baik, seperti dikutip dari laman Kidshealth adalah menyantap buah, sayur, biji-bijian utuh, protein, dan makanan kaya kalsium dalam porsi yang lebih banyak dari biasanya. Cara ini membuat ibu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayi dan ia sendiri.

Apa yang dimakan ibu menyusui sesungguhnya tak harus sempurna. Jumlahnya pun tak perlu terlampau banyak.

Hanya dibutuhkan tambahan 500 kalori per hari bagi ibu yang menyusui. Karena menyusui umumnya membuat ibu kehausan, ibu diharuskan pula menenggak banyak air. Pastikan selalu tersedia sebotol air putih di dekat ibu menyusui.

Tanyakan pula pada dokter apakah ibu menyusui membutuhkan tambahan vitamin. Banyak dokter yang tetap memberikan vitamin pada ibu selama ia menyusui.

Bagaimana dengan alergi yang mungkin ditimbulkan dari air susu ibu ke bayi? Untuk mengetahui apakah bayi yang disusui memiliki reaksi alergi atau sensitif setelah ibu menyantap makanan dan minuman tertentu perhatikan reaksi yang terjadi pada bayi.

Reaksi tersebut umumnya berupa, muntah, sakit perut dalam bentuk banyak kentut atau menarik lutut ke perut karena kesakitan, buang air besar yang berdarah, feses keras, hingga kulit kemerahan dan bengkak.

Sementara makanan atau minuman yang mungkin menyebabkan alergi adalah susu sapi dan turunannya, kedelai, gandum, jagung, telur, kacang, dan ikan tertentu.

Bila ibu merasa bayinya alergi atau sensitif setelah disusui, setop dulu menyantap makanan atau minuman yang dicurigai membuat bayi bereaksi. Kunjungi dokter bila perlu.

Ibu bisa mencatat apa saja yang dimakannya termasuk reaksi apa yang timbul pada bayi. Cara ini membantu ibu dan dokter menentukan makanan atau minuman apa saja yang menimbulkan reaksi ke bayi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement