REPUBLIKA.CO.ID, Saat hamil, ibu yang mengandung kerap mengalami perubahan dalam memorinya. Pelupa, lelet saat berpikir, baru beberapa 'gangguan' yang bisa terjadi.
''Selain pubertas, perempuan memang tidak pernah mengalami begitu banyak perubahan dalam otaknya dalam waktu sekaligus,'' kata Louann Brizendine MD, psikiatris dari University of California, sekaligus pengarang buku 'Female Brain'.
Selama kehamilan, otak perempuan bak dicampur dengan hormon yang diproduksi janin dan plasenta. Dan, seperti dikutip dari laman Shape, meski tidak semua perempuan akan mengalami perubahan kognitif yang sama selama kehamilan, namun sejumlah perubahan umumnya terjadi pada otak ibu hamil sepanjang masa ia mengandung.
Berikut perubahannya, sesuai tahap perkembangan kehamilan :
- Trisemester kedua
Tubuh menjadi lebih akrab dengan perubahan hormonal yang terjadi. Artinya, perut ibu hamil mulai bekerja sama. Keinginan untuk makan pun kembali tumbuh.
Di saat yang sama, kata Brizendine, otak mengenali perasaan bercampur ketika bayi dalam perut mulai bergerak-gerak. Perubahan ini memercikkan sirkuit cinta dalam otak ibu yang berhubungan dengan kelekatan ibu dan anak. Akibatnya, ibu pun mulai merasakan cinta kepada bayinya,
Di titik ini, segala pergerakan di perut menciptakan fantasi. Seperti, apa rasanya menggendong bayi, menyusuinya, dan menyayanginya.
- Trisemester ketiga
Hormon yang membantu meredakan stres terus naik levelnya. Ini supaya ibu hamil fokus pada upaya melindungi dirinya dan bayinya. Di saat yang bersamaan, ibu hamil jadi kesulitan fokus pada hal-hal yang kurang penting. Ada pula kenaikan gelombang aktivitas di bagian kanan otak, yang membantu mengontrol emosi. Ini terutama terjadi ketika ibu melihat wajah bayi.
Belum ada alasan jelas kenapa ini terjadi. Tetapi perubahan itu mungkin bertujuan membantu menyiapkan ibu untuk menjalin ikatan dengan bayinya nanti. Pikiran bagaimana nanti ibu akan menjalani persalinan juga akan menjadi sesuatu yang banyak dibiasakan dalam otak.