REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Herrie Irawan (Mahasiswa tinggal di Osaka, Jepang)
Jepang begitu populer dengan sebutan negara yang menerapkan teknologi canggih. Namun ternyata ada ritual tradisional yang sangat menarik yang masih tetap dilakoni masyarakat di negara ini. Salah satunya yakni ritual menanam padi.
Menurut salah seorang warga Jepang, Kubouchi Yuuki yang menceritakan bahwa ritual menanam padi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. "Ritual ini dinamakan dengan TaUe’ (menanam padi-red)," ungkapnya belum lama ini.
Maksud dari ritual ini sendiri adalah berdoa kepada dewa agar padi yang mereka tanam diberi berkah dan tumbuh dengan subur. Yuuki menambahkan, pada zaman dulu ritual semacam ini dilakukan oleh penganur Budha. Namun karena di Jepang bisa menganut hingga lima keyakinan agama, saat ini agama shinto pun juga ikut serta melaksanakan ritual semacam ini. " Dalam ritual ini berdoa kepada dewa akan dilakukan oleh seorang perempuan atau disebut dengan “miko” dan yang memimpin ritual disebut dengan “guji, ” tambahnya.
Ritual TaUe’, dilakukan kurang lebih sekitar 2-3 jam. Pada saat pelaksanaan ritual berlangsung terdapat tarian yang dinamakan dengan “Tamai”. “Tamai” adalah tarian yang dilakukan sebagai pengiring ritual menanam padi.
Proses penanaman padi dalam ritual ini dilakukan dengan sangat tradisional yakni menggunakan sapi untuk membajak sawah dan menggunakan tangan saat menanam padi. Di beberapa tempat di Jepang ritual TaUe’ sudah menjadi sebuah event/festival tahunan untuk menjaga serta memperkenalkan tradisi budaya nenek moyang tentang cara bercocok tanam kepada para cucu mereka saat ini.
Selain itu juga untuk memikat minat wisatawan asing yang akan berkunjung ke negara Jepang. Namun menurut Kubouchi Yuuki salah, orang Jepang itu sangat suka datang melihat berbagai macam event/festival . Sehingga pada musim panas di Jepang sangat banyak event/ festival yang diadakan di berbagai tempat.