Senin 07 Aug 2017 21:29 WIB

Wisata Syariah Bali

Dedy Tri Hudaya S.sos Msi
Foto: dok: pribadi
Dedy Tri Hudaya S.sos Msi

REPUBLIKA.CO.ID, -- Program liburan merupakan sesuatu yang dinantikan bagi masyarakat, khususnya di masa liburan sekolah maupun akhir tahun. Menikmati suasana alam terbuka maupun mengunjungi tempat–tempat menarik memberikan pengalaman tersendiri dan tidak terlupakan.

Pulau Bali yang terkenal dengan sebutan pulau Dewata  memiliki daya tarik, ciri khas dan daya Tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi lokasi tersebut. Betapa tidak, Bali yang terkenal dengan keindahan pantai, alam, budaya, kuliner dan hiburan serta atraksi lainnya mampu menyajikan kesan tersendiri bagi wisatawan.

Jika ingin mengunjungi Bali tentu akan mengajak keluarga atau kerabat maupun bersama sahabat agar bisa merasakan kebersamaan yang mendalam. Bagi yang ingin menyelenggarakan kegiatan acara di Bali harus melakukan persiapan waktu, fisik, penerbangan maupun penginapan agar seluruhnya berjalan sesuai rencana. Ini berlaku bagi wisatawan mancanegara khususnya Timur Tengah.

Selain itu, ada hal yang perlu diperhatikan perjalanan. Harus memikirkan beberapa hal yang bisa membawa kemudahan bagi yang melaksanakan perjalanan seperti hotel yang syariah, makanan halal, penampilan yang syariah maupun perbankan syariah. Tentunya ini akan mendorong wisatawan muslim untuk berkunjung ke Bali tanpa ragu memikirkan kehalalan yang ada.

Kuliner yang tersedia di lokasi wisata diharapkan menyediakan menu makanan khas lokal maupun menu makanan lainnya yang halal dan terjamin sertifikasinya. Hal ini akan menggairahkan industri kuliner halal dan industri lainnya seperti hotel, tempat  wisata umum maupun budaya.

Untuk industri Hotel dapat melakukan penyesuaian dalam hal layanan ibadah selama wisata seperti disediakan sarana mushalla, tempat wudhu, shalat jumat.

Secara spesifik bisa seperti sajadah, sarung, mukenah, keset maupun urinoir yang menggunakan casing. Hal ini bertujuan agar pelanggan yang melakukan perjalanan dapat dengan nyaman mempersiapkan ibadah dengan baik.

Untuk bidang kuliner agar MUI lokal dapat bekerja sama dengan industri kuliner agar menodorong kuliner setempat. Hal ini dapat menjamin bahwa wisata kuliner dapat menggairahkan pasar khususnya mengembangkan pelaku lokal. Bahan–bahan dasar produksi yang digunakan seperti daging, sayur, ikan maupun minuman tanpa yang terbebas dari bahan–bahan haram.

Untuk seragam yang digunakan menunjukan yang syariah agar mencerminkan lingkungan yang syariah. Pelayanan yang diberikan dengan /greeting yang Islami serta tempat renang pun dipisahkan agar bisa menjadi beda.

Menurut Morissan MA dalam bukunya Periklanan komunikasi Pemasaran Terpadu “identifikasi pasar sasaran mencakup kegiatan untuk mengelompokan konsumen yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama. Dalam hal ini pemasar harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai kebutuhan konsumen.”

Dedy Tri Hudaya S.sos Msi

Dosen Tetap Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement