Jumat 11 May 2012 16:04 WIB

Odong-odong (puisi)

Odong-odong
Foto: antarafoto.com
Odong-odong

Di gang sempit jalan pinggiran Kota Jakarta

Lelaki kecil menangis tersedu, menarik ujung baju perempuan dewasa

Mengiba belas kasih penuh rajuk

Di sudut emperan rumah petak, lelaki dewasa sibuk memainkan sendok dan adonan dalam api

Sesekali berteriak, mencoba redakan lengkingan lelaki kecil

Berkerumun bocah-bocah sebaya, menutupi tubuh langsing lelaki dewasa

Menanti hidangan spesial, kerak telur olahan koki jalanan

Masih di sudut emperan pada gang sempit

Suara tangis terhenti seketika

Lelaki kecil tertawa riang, bersorak dalam odong-odong

Sementara lelaki dewasa kian sibuk berteriak jajakan dagangan

Demi selembar dinar bekal energi esok hari

Bernyanyi, berputar, menari

Odong-odong membawanya pergi

Tak pernah tahu apa yang terjadi, tiada mengerti arti sebutir nasi

Perempuan dewasa tersenyum bahagia,

sesekali memandang lelaki dewasa sambil betulkan setagen pertanda melonggarnya pengikat lapar

Lelaki dan perempuan dewasa terlihat bangga

Berdiri sodorkan lembar-lembar keringat untuk sebuah putaran odong-odong

Ngawi, 21 Februari 2012

Repita Hadi. WR & WSC.

Tentang Penulis:

Repita Hadi adalah penulis buku Cinta Sepanjang Jalan, serta beberapa antologi.  Banyak naskah penulis asli Ngawi yang bergabung dengan Writing Revolution dan Women Script & Co, bernama pena Wangi Kesturi ini yang lolos dalam event lomba menulis, salah satunya keluar sebagai juara harapan dua dalam lomba cipta puisi HUT FLP Bekasi tahun 2011 dan beberapa diantaranya telah dimuat pada harian surat kabar seperti Jawa Pos dan lain-lain. Bersilaturrahim dengannya dapat melalui repita.hadi@gmail.com dan www.wangikesturi.com.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement