Pendusta bermunculan..
Manusia manusia langkahkan kakinya..
Petantang petenteng bergumam hatinya..
Menghina..
Menghardik...
Suaranya yang berdesing keras..
Bersatu di angan-angan udara..
Menggiring oksigen yang bebas..
Apakah kau tahu?
Siapa?
Orang yang terperosok di Hari Pembalasan
Pedihhh...
Anak yatim yang tak berdaya..
Tak bertenaga.. lunglai...
Bagai semut yang terinjak-injak..
Sakit... sakit..
Celakalah kau! Penghardik titipan illahi..
Kau takkan bisa menyentuh medan langit..
Diiringi awan ke singgasana surga..
Hai penghardik! Juga lalai berdiri di hadapan-NYA
Samudera akan tumpah ke ranah kotamu..
Kau riya!
Dalang dari semua kegelapan..
Sang raja singgasana dunia
Akan murka..
Murka karenamu..
Wahai Sang Pendusta Lautan Neraka…
Ama Gusti Azis
Jl. Madrasah Rt 08/01 55 Pekayon, East Jakarta 13710
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
-
Tim Rukyatul Hilal UIN Walisongo Amati Hilal di Dua Lokasi
-
-
Selasa , 12 Apr 2022, 13:00 WIB
Pekan Pertama Ramadhan, Sampah Domestik Meningkat
-
Selasa , 05 Apr 2022, 19:50 WIB
MUI Bogor Terbitkan Imbauan Umat tidak Gelar Buka Puasa Bersama
-
Jumat , 01 Apr 2022, 19:18 WIB
Jaringan Komunitas Muslim Bagikan Sembako Berisi Kebutuhan Ramadhan
-
Ahad , 12 Apr 2020, 05:22 WIB
Ricky Harun Ungkap Kisah Lucu Saat Main Sinetron Religi
-
Advertisement