Senin 27 Feb 2012 15:53 WIB

Si Buah Hati

Red: Miftahul Falah
Si Buah Hati (Ilustrasi)
Si Buah Hati (Ilustrasi)

Siapa yang tak cinta dengan anak? Demi mereka, kita sebagai orangtua siap melakukan apa saja untuk kebahagiaan dan kegembiraan si buah hati. Anak menjadi pelipur lara di kala galau dan sedih. Sepenat apapun diri kita, apabila melihat "si kecil", maka akan hilang semua kepenatan yang ada pada raga ini. Sebaliknya, jika permata hati sedang mengalami gangguan kesehatan, aduh hati ini menjadi sedih dan pilu melihatnya. Bahkan, kalau bisa biarlah kita yang merasakan derita itu asalkan buah hati kita sembuh. 

Itulah  besarnya perhatian dan kasih sayang untuk anak-anak kita. Senakal dan sebandel apapun mereka tetap saja tak mengurangi kasih sayang kita kepada mereka. Mereka adalah mahluk kecil yang seringkali mencuri sebagian besar perhatian kita.

Setiap kita sebagai orangtua, tentulah mempunyai obsesi dan harapan untuk anak di masa depan. Karakter serta sifat anak biasanya tak jauh dari kreativitas, kemampuan serta kebiasaan kedua orangtuanya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, atau Like Father Like Son. Ada anak umur lima tahun lihai memainkan drum, pasti orang tuanya seorang drummer. Ada juga yang pandai olah vokal, ya sudah dapat dipastikan orangtuanya seorang penyanyi. Ada juga yang masih ingusan sudah pandai main sulap, sudah diduga karena ayahnya seorang pesulap. 

Dari berbagai aktivitas serta keahlian anak yang diturunkan dari orangtuanya, ada satu bapak yang menarik perhatian saya. Bapak ini mempunyai tiga orang anak laki-laki yang masih kecil. Yang menjadi perhatian saya adalah, setiap waktu sholat Shubuh tiba, ketiga anaknya selalu dibawa ke masjid. Dan ini bukan sekali atau dua kali, tapi setiap hari. Sampai ada orang lain iba melihat anak-anak yang masih ngantuk sudah harus bangun pagi dan pergi ke masjid.