Jumat 09 Oct 2015 05:05 WIB

Pencitraan dan Takdir Pemimpin di Negeri Ini

Red: M Akbar
pemimpin (ilustrasi)
Foto:

Dalam definisi tersebut, termasuk di antaranya adalah kemampuan pemimpin untuk memobilisasi dan memfokuskan seluruh sumberdaya dan energinya untuk membuat perbedaan yang signifikan bagi keberhasilan organisasinya di masa depan.

Seperti yang disampaikan oleh Gary Hamel dan C.K. Prahalad, sebuah organisasi terancam gagal oleh karena dua hal, yakni inability to escape the past dan inability to invent the future. Organisasi akan mandeg ketika gagal melepaskan diri dari kungkungan masa lalu dan juga tidak mampu menemukan masa depannya.

Kedua kegagalan itulah yang menahan organisasi untuk bisa beradaptasi dengan tuntutan masa depan dan perubahan lingkungan organisasi yang berjalan begitu dinamis. Karenanya, dalam konteks yang lebih luas menyangkut negara dan urusan publik, perlu dicari cara-cara baru untuk menciptakan sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang senantiasa segar: tidak terbelenggu dari kebesaran masa lalu dan mampu menentukan arah yang jelas untuk masa depan.

Ketika seseorang terpilih menjadi pemimpin, pada saat itulah ia harus melakoni takdir. Bahwa kekuasaan cenderung membawa lupa dan karenanya bisa menggelincirkan pemimpin ke tempat terbawah. Juga bahwa pemimpin dipilih untuk menciptakan keadaan yang lebih baik, termasuk di antaranya memperbaiki sefatal apapun kesalahan yang pernah terjadi pada masa kepemimpinan sebelumnya.

Dengan kesadaran akan takdir seperti itulah, amanah bagi seorang pemimpin untuk menunjukkan bahwa tindakannya merupakan upaya konkret untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, bukan berapologi bahwa ia adalah “tukang cuci piring seusai pesta” atau menyorongkan alasan bahwa semua kerusakan akibat kesalahan pemimpin terdahulu.

Itulah takdir yang harus dipikul oleh seorang pemimpin. Pemimpin sejati punya kewajiban memikul batu-harapan sampai ke puncak-keinginan. Mungkin tak akan pernah benar-benar sampai ke puncak, tapi setidaknya pemimpin yang baik akan bisa memendekkan jarak lebih dekat kepada tujuan. Jika tidak, jangan kaget jika seseorang dari masa lalu bakal muncul kembali dengan kalimat “piye, luwih enak jamanku to?”

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

  • Samsung
  • Apple
  • Oppo
  • Vivo
  • Xiaomi
  • Huawei
  • Asus
  • Sony
  • Nokia
  • Lenovo
  • Oneplus
  • LG
  • ZTE
  • HTC
  • Meizu
  • Alcatel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement