REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Joni Hermana (Rektor ITS)
Belum pernah saya merasa bangga dan haru biru sedahsyat ini. Hanya beberapa hari lepas, saya mendapat laporan tentang terbakarnya mobil Sapuangin XI yang baru saja tiba di London untuk mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) The World Drivers Championship. Ajang itu baru kali pertama diadakan untuk mempertemukan para juara lomba mobil hemat bahan bakar se-dunia di Inggris.
Dalam hal ini Tim Sapuangin ITS berstatus sebagai juara Asia Pasific. Jadi kedatangannya di sana tidak hanya sekedar mewakili Indonesia saja. Tapi sungguh betapa remuk redam perasaan tim mahasiswa ITS yang tiba di lokasi lomba ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa mobil kebanggaan mereka telah hangus menjadi abu, hampir di semua bagiannya.
Beberapa anggota tim langsung tidak mampu menahan tangis. Sebagian lainnya, hanya terbelalak tak percaya, betapa bayangan cita-cita yang tinggal selangkah lagi, dibawa sejak dari Surabaya ternyata musnah begitu saja. Seakan ada kekuatan besar yang merenggut harapan bangsa kita untuk berjaya. Ya Allah, cobaan apalagi yang harus mereka hadapi dalam keadaan berpuasa tak kurang dari 19 jam di Inggris sana.
Kabar dari panitia, mobil terbakar yang masih ada dalam peti kemasnya tidak boleh dibongkar karena masih dalam status penyelidikan. Hanya approval dari Fire Department saja yang akan memberi clearance apakah mobil tersebut dapat dikeluarkan ataukah tidak.
Belum selesai sampai di situ, panitia lomba sudah menetapkan bahwa tim ITS tidak dapat mengikuti lomba karena kerusakan parah yang dialami. Sirnalah sudah semua impian yang sudah dipelupuk mata mereka selama ini, berjuang dan berlatih sekian lama untuk sampai berada di tempat yang sangat bergengsi ini.
Hampir semua anggota tim mengalami down saat mengadapi bencana itu. Entah apa penyebabnya, mengapa kendaraan yang sudah sedemikian hati-hatinya dikemas bisa terbakar. Padahal, mengirim mobil lomba ke luar negeri sudah merupakan suatu hal yang biasa. Bahkan kali terakhir ketika mengirimkannya ke dan dari Manila, Filipina, saat mengikuti lomba SEM tingkat Asia Pasific. Ketika itu semuanya berjalan lancar.